KAB. CIREBON, (FC).- Akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Cirebon, sejumlah Cabang Olahraga (Cabor) di Kabupaten Cirebon harus memaksimalkan latihan para atletnya secara offline.
Salah satunya adalah Cabor Persatuan Bola Basket Indonesia (PERBASI) Kabupaten Cirebon.
Cabor ini telah mempersiapkan 24 atlet putra-putri terbaiknya untuk latihan secara online dan offline jelang babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat 2021.
Sebagai Pelatih sekaligus ketua Cabor Imam Gartina Yuliandri menyampaikan, 24 atlet yang terdiri dari 12 putra dan 12 putri selama satu bulan belakangan ini harus menjalankan latihan secara offline.
Menurutnya, bukan keputusan Komite Olahraga Nasional (KONI) maupun Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon.
Melainkan, dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Jawa Barat belum ada keputusan untuk latihan offline kembali.
Disisi lain, dari ke 24 atlet ini hanya, 16 orang atlet yang rutin mengikuti latihan baik di GOR Ranggajati maupun lapangan terbuka di Alun-alun Plumbon.
Sedangkan, delapan orang lainnya terdapat di luar kota sedang menempuh pendidikan di masing-masing kampus.
“Ini ke 16 orang atlet kita, baik perempuan maupun laki-lakinya latihan terus. Tapi, enggak semuanya bisa latihan bareng atau serempak, kadang ada yang datang hari ini dan besok tapi lusanya enggak bisa,” tutur Imam, Minggu (31/1).
Baca juga: Persiapan BK PORDA, Pelatih Harus Tingkatkan Kebugaran Atlet
Delapan atlet lainnya menjalankan latihan mandiri di tempat masing-masing baik bersama klub basket di kampusnya maupun di tempat lainnya.
Dibeberkan Imam, hal ini sebenarnya cukup sulit, mengingat sarana dan prasarana yang masih jauh dari kata layak. Karena, menurutnya atlet masih perlu pembinaan, baik secara fisik maupun mental.
“Lalu, kondisi pandemi Covid-19 dan musim hujan ini jadi penyebab masalahnya sih. Karena, orang tua banyak yang mengurangi latihan atlet, juga ada yang tidak setuju dengan latihan ini,” jelas Imam kepada FC.
Oleh karenanya, sewaktu-waktu Imam pun melakukan latihan daring melalui aplikasi seperti zoom. Lalu, dilakukan kontrol setiap harinya melalui pesan WhatsApp kepada para atlet yang akan berlaga nanti.
“Optimis sudah pasti harus, apalagi kita masuk urutan 3 besar lah untuk wilayah III Cirebon. Tapi, tetap kekhawatiran tetap ada karena latihan yang kurang maksimal,” paparnya.
Kurang maksimal yang dimaksud adalah ketidak serempak atau kompak dalam latihan.
Karena, sebenarnya dengan waktu kurang lebih tiga jam sehari dan empat kali seminggu sudah cukup untuk menaikkan kualitas main.
Terkecuali, bila sudah mendekati hari H. Maka, perlu dilakukan latihan selama satu minggu full dengan waktu kurang lebih lima jam dengan jeda perharinya. (Sarrah/Job/FC)