MAJALENGKA, (FC).- Memasuki musim penghujan tahun ini, puluhan rumah yang ada di Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, terancam bencana pergerakan tanah.
Hal ini berdasarkan hasil pantauan dan pengamatan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, jumlah rumah yang terancam bencana tersebut mencapai 35 unit.
Bahkan, menurut dia, pergerakan tanah itu pun turut mengancam 43 kepala keluarga (KK) yang tinggal di puluhan rumah tersebut hingga masjid yang berada di Desa Cikaracak.
“Kami masih memantau secara intensif terkait pergerakan tanah di Desa Cikaracak,” kata Rezza Permana saat ditemui di BPBD Majalengka, Kamis (7/12).
Ia mengatakan, pergerakan tanah di Desa Cikaracak sebenarnya sempat terjadi pada tahun ini, tepatnya Maret 2023, dan terhenti selama musim kemarau.
Namun, tingginya curah hujan yang mulai melanda Kabupaten Majalengka memicu tanah di kawasan tersebut kembali bergerak hingga mengancam rumah tempat tinggal warga.
“Pergerakan tanahnya kembali aktif mulai awal pekan ini, setelah diguyur hujan deras, sehingga kami juga terus memantaunya,” ujar Rezza Permana.
Pihaknya mengakui, Kecamatan Argapura merupakan salah satu kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Majalengka yang rawan bencana pergerakan tanah saat musim hujan.
Kecamatan lainnya yang tergolong rawan longsor dan pergerakan tanah, di antaranya, Talaga, Cikijing, Cingambul, Malausma, Bantarujeg, Lemahsugih, Majalengka, Sindangwangi, dan lainnya.
Ia menyampaikan, Kecamatan Lemahsugih, Cikijing, Bantarujeg, dan Malausma, menjadi daerah paling rawan longsor, karena kontur tanahnya berbukit serta lapisan tanahnya mudah bergerak.
“19 dari 26 kecamatan di Majalengka termasuk daerah rawan longsor dan pergerakan tanah, rata-rata tersebar di wilayah selatan yang merupakan daerah perbukitan,” kata Rezza Permana.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah tersebut agar berhati hati dan waspada, terutama saat hujan terus deras. (Munadi)