KAB. CIREBON, (FC).- Warga Blok Pon, Desa Beber, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon dibuat resah akibat permukaan tanah yang berada dekat rumah tinggalnya terjadi pergeseran hingga ambles dan membuat dinding rumahnya mengalami kondisi retak – retak.
“Akibat pergerakan tanah, dinding rumah mengalami retak-retak dan khawatir ambruk, jika tidak ada antisipasi dari pihak terkait,” ujar salah seorang warga, Maemunah, Jumat (18/10).
Pergerakan tanah ini, diduga terkait karena adanya pembangunan perumahan di sekitar lokasi yang berlangsung beberapa tahun terakhir. “Semenjak ada perumahan, rumah kami mulai retak saat hujan deras. Dulu, saat rumah masih dari bilik, tanah tidak pernah bergerak. Tapi setelah rumah diperbaiki, malah retak,” katanya.
Pergerakan tanah ini kata Maemunah, terjadi kemungkinan akibat pengerukan tanah yang terlalu dalam di area perumahan sehingga menyebabkan tanah di sekitar, termasuk sawah milik warga, ikut terkena dampaknya.
Maemunah mengaku sudah melaporkan kejadian ini kepada RT dan RW setempat. Bahkan, Bhabinkamtibmas sempat meninjau lokasi, namun hingga kini belum ada solusi yang ditemukan. “Kami berharap ada tindakan agar kondisi di sini tidak semakin parah. Mungkin perlu diurug atau bagaimana, karena kalau malam hari jalan di sini berbahaya, takut jatuh,” ujarnya.
Sementara itu Andi warga lain, juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, saat pembangunan tahap pertama perumahan, tidak ada masalah. Namun, saat pembangunan tahap kedua, pengerukan tanah membuat pekarangan rumahnya amblas hingga sekitar 3 meter.
“Dulu pekarangan saya rata, sekarang ambles. Khawatir sekali, karena ini mengancam rumah sampai tembok retak,” kata Andi.
Ia berharap, pihak terkait dapat melakukan pengurugan kembali agar tanah kembali rata dan mencegah kerusakan lebih lanjut. “Katanya akan ada pengurugan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan,” tambahnya.
Sementara itu, ketua RW 07 Blok Pon Desa Beber, Kecamatan Beber, Cecep membenarkan adanya pergerakan tanah di wilayahnya. Menurutnya, kejadian tanah bergerak ini sudah lama terjadi dan telah dilaporkan ke Muspika Beber.
“Iya benar. Kita sudah konfirmasi dan Muspika juga tahu. Memang di Beber ini rawan longsor, jadi selain dampak pembangunan, ada faktor alam juga,” pungkas Cecep. (Johan)
Discussion about this post