KOTA CIREBON, (FC).- Seorang tukang cukur di Jalan Cipto Mangunkusumo Kelurahan Sunyaragi Kecamatan Kesambi Kota Cirebon diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap anak-anak di bawah umur. Diduga korban pencabulan lebih dari satu orang.
Puluhan orang tua korban sekaligus warga sekitar, mengungkapkan kekesalannya dengan membongkar lapak cukur tersebut. Orang tua korban yang sudah geram bahkan membakar lapak tukang cukur milik pelaku yang ada di pinggir kali. Sementara, pelaku melarikan dan masih dalam pencarian petugas.
Koordinator Keamanan Kelurahan Sunyaragi Kota Cirebon Wahidin mengatakan, kasus pencabulan terungkap atas laporan korban kepada orang tua.
“Awalnya anak-anak ini melapor kepada orang tuanya. Mereka menceritakan peristiwa yang dialaminya yang menjelaskan perbuatan pelaku terhadap korban,” katanya, Selasa (30/5).
Ia melanjutkan, dalam melancarkan aksi bejatnya pelaku mengimingi-imingi korban dengan uang sebesar Rp 20 ribu dan meminta korban tidak melaporkan kepada siapapun.
“Korban diiming-imingi uang untuk jajan sekitar Rp 10 ribu. Pelaku juga mengancam korban agar tidak melapor,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, korban rata-rata adalah anak usia 12 tahun dan tidak hanya perempuan saja, anak laki-laki pun menjadi target perbuatan cabul pelaku. Peristiwa ini diduga sudah berlangsung lama, terakhir diketahui sebelum bulan puasa lalu.
“Korbannya anak kelas 5 sampai kelas 6 SD. Ada perempuan, laki-laki juga ada,” tuturnya.
Menurutnya, ketika disidang di hadapan para saksi, pelaku yang biasa disapa Alek ini mengakui perbuatannya.
“Nama aslinya kita tidak begitu hapal ya tapi tukang cukur ini biasa dipanggil Alex. Ketika ditanyakan dia mengaku, itu disaksikan di depan para saksi,” katanya.
Sementara, Kapolsek Kesambi Polres Cirebon Kota Iptu Rudiana masih mengumpulkan bukti dari para saksi.
“Kami menerima laporan dari masyarakat terkait adanya seorang tukang cukur yang katanya ada berbuat yang tidak senonoh. Namun demikian, hal itu belum bisa kami buktikan,” katanya.
Hingga kini belum ada laporan resmi ke pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut. Ia akan meminta keterangan lebih dalam dari para orang tua korban agar kasus ini lebih terang benderang.
“Belum ada laporan secara resmi, para orang tua korban, ini akan kami mintai keterangan, karena itu baru katanya,” pungkasnya. (Frans)