KUNINGAN, (FC).- Berawal dari besarnya rasa sayang dan keinginan untuk melindungi keluarganya dari paparan Covid-19, Aiptu Ayep Dadan, Bhabinkamtibmas salah satu desa di wilayah Polsek Susukan Kabupaten Cirebon berinisiatif untuk membawa istrinya untuk melakukan tes Swab yang difasilitasi oleh Polresta Cirebon.
Kekhawatiran dirinya sangat beralasan, karena di Puskesmas tempat bekerja istrinya yang bertugas sebagai Perawat, sekitar dua minggu yang lalu salah satu tenaga Medisnya ada yang terpapar Corona dengan hasil Tes Swab Positif.
“Sekitar dua minggu yang lalu ada salah satu pegawainya yang positif swab, namun sampai hari ini Puskesmas Mandirancan maupun Dinkes Kuningan belum melakukan apapun seperti tes Rapid atau Swab buat istri saya dan teman-temannya yang kontak erat dengan tenaga medis yang positif tersebut,” jelasnya saat diwawancara usai mendatangi Puskesmas Mandirancan untuk menanyakan hal tersebut.
Menurutnya, daripada menunggu birokrasi yang berbelit-belit dan terkesan banyak alasan dan setelah meminta petunjuk salah satu staf Puskesmas Mandirancan yang menyampaikan belum adanya kepastian dilakukannya tes Swab, Ayeep pun akhirnya mengajak istrinya untuk ikut tes Swab di Polresta Cirebon, Selasa (6/10).
“Sebelumnya saya berniat untuk menanyakan ke Kapus, namun sedang tidak berada di tempat, setelah nanya ke pa Diding katanya Swab buat pegawai Puskesmas Mandirancan belum ada kejelasan kapannya, malah saya disarankan untuk Swab di Polres mengingat belum ada kejelasan dari dinasnya,” jelas Ayeep.
Hal ini tentunya sangat disayangkan oleh Ayeep, karena selaku perawat pastinya istri dan teman-temannya sesama tenaga medis di Puskesmas Mandirancan sedang ikut “perang” melawan Covid-19, tapi terkesan tidak diperhatikan keselamatannya saat terjadi hal seperti ini.
“Wajar dong selaku suami, saya merasa khawatir, jangan-jangan istri saya bawa Covid dari tempatnya bekerja, daripada keluarga saya, anak dan istri saya terpapar, saya ingin memastikannya dengan ikut tes Swab yang difasilitasi Polresta Cirebon,” lanjutnya.
Sebagai suami, Ayeep merasa kecewa dengan penanganan Covid-19 khususnya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan yang menaungi Puskesmas tempat istrinya bekerja.
Sesuai cerita dari istrinya, usai diketahui ada tenaga medis yang terpapar baru dilakukan rapid tes untuk sebagian karyawan dan sterilisasi hanya di Poned. Sedangkan Puskesmas tidak dilakukan dengan alasan yang positif cuma 1 orang.
“Menurut istri saya, sekitar seminggu yang lalu pihak Dinas Kesehatan juga sudah datang ke Puskesmas, hanya menjanjikan akan melakukan tes Swab yang sampai hari ini tidak tahu kapan akan dilakukan, saya melapor kepada Kapolsek saya mengingat ada pegawai Puskesmas Mandirancan yang positif sehingga difasilitasi oleh Polresta Cirebon guna antisipasi penyebaran di lingkungan keluarga POLRI,” ujarnya
Ayeep berharap, dalam suasana Pandemi Covid-19 ini, Dinas Kesehatan Kuningan lebih serius dalam melindungi para pegawai yang ada di Puskesmas.
‘Sangat wajar saya selaku suami minta istri saya di Swab karena salah satu temannya ada yang positif, ga minta macam-macam kok” Pungkasnya. (Bambang)
Discussion about this post