KAB. CIREBON, (FC).- Masyarakat petani Desa Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon menggelar acara sedekah bumi menjelang musim tanam yang dimulai. Pelaksanaan acara diawali dengan arak-arakan hasil bumi, doa bersama, pagelaran wayang kulit dan ditutup dengan hiburan sandiwara Cirebonan.
Kuwu Desa Gebang, Rusdi Haris kepada FC menjelaskan, pelaksanaan acara sedekah bumi di Desa Gebang ini merupakan kegiatan yang digelar oleh para petani yang ada di desanya, jumlah petani di Desa Gebang yang hampir mencapai di angka 80 persen tersebut lebih didominasi oleh buruh tani, sementara sebagian lainnya pemilik lahan pertanian, antusias masyarakat dalam menggelar acara sedekah bumi menjelang musim tanam tiba membuat pemerintah Desa Gebang harus turut serta berpartisipasi dalam mensukseskan acara sedekah bumi tersebut.
“Kegiatan sedekah bumi ini sudah turun temurun dilaksanakan dan memang ide kegiatan ini muncul dari para petani itu sendiri, acara diawali dengan kegiatan arak-arakan atau karnaval hasil bumi yang diikuti oleh 7 kelompok,” jelasnya, Minggu (27/10).
Lanjut disampaikan Kuwu Rusdi, acara sedekah bumi digelar selama 3 hari berturut-turut dimulai hari ini arak-arakan dan dilanjutkan sore hari acara doa bersama yang digelar di areal lahan pertanian masyarakat kemudian dilanjutkan pada malam harinya pagelaran wayang kulit semalam suntuk dan esok harinya disambung dengan acara penutup adalah hiburan rakyat dengan menggelar sandiwara Cirebonan, acara sedekah bumi ini merupakan acara rutin yang digelar setiap tahun oleh para petani yang biasanya digelar menjelang musim tanam tiba.
“Di Desa Gebang ini sedikitnya ada 200 hektare lahan pertanian yang produktif, di mana hampir sebagian besar untuk tanaman palawija dan bawang merah, sementara untuk tanaman padi hanya berkisar sekitar 20 persen saja,” terangnya.
Lebih lanjut Kuwu Rusdi memaparkan, banyaknya buruh tani di desanya karena lahan pertanian yang ada di Desa Gebang ini hampir sebagian besar ditanam bawang merah, sehingga satu orang pemilik lahan bisa mencapai 5 sampai 10 hektare lahan tanam dan untuk masa tanam hingga panen bisa merekrut buruh tani sekitar 100 orang untuk tiap hektare nya.
Hal itu yang membuat jumlah buruh tani di Desa Gebang lebih besar dibandingkan dengan petani penggarap atau pemilik lahan, pola pertanian yang berjalan sudah bertahun-tahun tersebut telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama kaum ibu-ibu sebagai pekerjaan sampingan untuk menambah kebutuhan rumah tangganya.
“Acara sedekah bumi ini sebagai wujud rasa syukur kepada yang kuasa atas selama para petani melakukan aktivitas tanam hingga panen selalu diberikan kesehatan dan mampu memberikan kesejahteraan kepada mereka,” jelasnya.
Kuwu Rusdi juga menambahkan, pemerintah Desa Gebang memiliki kewajiban untuk mendukung aktivitas para petani yang ada di desanya, bukan saja dari sisi kegiatan acara sedekah bumi yang seperti sekarang digelar, namun juga menyiapkan infrastruktur pertanian seperti ketersediaan air untuk lahan pertanian, jalan usaha pertanian dan beberapa program lainnya terkait dengan kebutuhan para petani.
Masih kata Kuwu, maka untuk memenuhi hal tersebut pihaknya bukan saja hanya mengandalkan anggaran dari APBDes, tetapi juga bagaimana mengupayakan anggaran lain seperti dari APBD Kabupaten APBD provinsi maupun anggaran pusat, hal itu dilakukan untuk memenuhi harapan dan keinginan petani yang membutuhkan pembiayaan besar.
“Kalau anggaran dari APBDes itu terbatas, sehingga kita juga perlu terobosan dengan pengajuan proposal baik ke kabupaten, provinsi maupun pusat untuk program, terutama infrastruktur pertanian salah satu yang saat ini kita gelar adalah pembangunan jalan usaha pertanian di antaranya,” pungkas Rusdi. (Nawawi)
Discussion about this post