KAB. CIREBON, (FC).- Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Cirebon melakukan rapat evaluasi pencapaian target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Aula Bapenda setempat, Selasa (16/7) kemarin.
Kegiatan tersebut dihadiri seluruh camat se-Kabupaten Cirebon dengan harapan hasil dari rapat evaluasi ini akan dapat lebih meningkatkan pajak daerah terutama pada PBB-P2.
Kepala Bapenda Kabupaten Cirebon, Rahmat Sutrisno melalui Kabid Pengendalian dan Evaluasi Pendapatan, Dimas Raditya Nugroho mengatakan, rapat evaluasi ini dilakukan adalah untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi. Pasalnya, bulan Juni ini sesuai amanat bupati Cirebon harus sudah di atas 50 persen.
“Dari 40 kecamatan se-Kabupaten Cirebon, baru 1 kecamatan yang melebihi 50 persen. Yaitu Kecamatan Sumber dengan persentase 58 persen. Sedangkan 39 kecamatan lainnya belum 50 persen.
Sedangkan kecamatan terendah adalah diraih Kecamatan Kaliwedi dengan persentase 13,17 persen,” kata Dimas sapaan akrabnya.
“Kecamatan Sumber targetnya Rp2,6 miliar realisasi Rp1,5 miliar. Sedangkan target Kecamatan Kaliwadedi Rp769,5 juta baru realisasi Rp101,3 juta. Kaliwedi kebanyakan sawah jadi biasanya di akhir karena panen,” imbuhnya.
Dikatakan Dimas, realisasi PBB-P2 sampai dengan 28 Juni sudah 32,27 persen dari target buku 1 dan 2 sebesar Rp52,4 miliar baru terealisasi Rp16,9 miliar.
“Pelunasan PBB-P2 kebanyakan di akhir mau habis jatuh tempo, seperti menunggu panen dan lainnya. Kalau buku 3,4 dan 5 yang dikelola oleh kita sudah bagus,” kata Dimas.
Selain itu, rapat evaluasi ini juga untuk menggenjot pelunasan PBB-P2 jangan sampai di akhir pelunasannya, apalagi target setiap tahun selalu berubah dan semakin tinggi.
Masih dikatakan Dimas, adanya diskon yang diberikan oleh Bapenda berpengaruh dibandingkan dengan tahun 2023, karena prosentasenya di waktu yang sama, perolehannya ada selisih atau lebih baik dibandingkan tahun lalu.
“Tahun lalu (2023,-red) Rp11,5 miliar atau 29,12 persen, sedangkan tahun ini Rp16,9 miliar atau 32,27 persen, atau naik 3,11 persen,” kata Dimas. (Ghofar)
Discussion about this post