KOTA CIREBON, (FC).- Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon meminta maaf kepada masyarakat yang terdampak. Hal ini menanggapi sekitar 44 warga Kecamatan Lemahwungkuk yang keracunan massal. Keracunan makanan tersebut diduga terjadi setelah Puskesmas Cangkol mengadakan rapat sosialisasi mengenai kesehatan di Puskesmas setempat.
Puluhan warga yang keracunan tersebut mendapat perawatan di tiga Rumah Sakit yakni RS Ciremai, RS Pelabuhan, dan RS Gunung Jati.
“Setelah menjalani perawatan, beberapa ada yang sudah pulang atau berobat jalan. Yang sudah pulang tetap kami pantau dan dampigi perkembangan kesehatannya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon Siti Maria Listyawaty, Senin (28/10).
Ia melanjutkan, 44 warga yang terdampak diduga keracunan snack terdiri dari penyuluh kesehatan, pegawai Puskesmas, dan 1 orang mahasiswa Institut Teknologi Kesehatan Mahardika Cirebon sebagai penyelenggara kegiatan.
“Kegiatan di Puskesmas sendiri menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Institut Teknologi Kesehatan Mahardika Cirebon berkolaborasi dengan kami mengadakan kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dilaksanakan selama 2 hari tanggal 25 dan 26 Oktober 2024,” imbuhnya.
Snack tersebut dipesan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama kegiatan STBM di Puskesmas Cangkol Kecamatan Lemahwungkuk.
“Memang ini kegiatan yang benar-benar bermaksud baik, yang kami undang itu adalah kader-kader kesehatan dan juga pesertanya selain kader adalah petugas Puskesmas itu sendiri. Karena ini bagian dari pada pengabdian masyarakat oleh kampus,” katanya.
Terpisah, Pj Walikota Cirebon H Agus Mulyadi mengungkapkan, bahwa pelayanan di Puskesmas Cangkol masih berjalan.
“Saya konfirmasi masih berjalan pelayanan (di Puskesmas). Tapi Kapus (Kepala Puskesmas)-nya sedang ada di Dinas (Dinkes Kota Cirebon), Mas. Nanti akan ada penjelasan resmi setelah rapat di Setda ya,” jelas Gusmul, sapaan karibnya.
Sementara itu, Pj. Sekda Kota Cirebon Iing Daiman memohon maaf atas musibah yang terjadi di Puskemas Cangkol.
“Kami atas nama Pemerintah Kota Cirebon minta maaf atas apa yang terjadi pada warga di Puskesmas Cangkol. Ini adalah musibah, menjadi evaluasi bagi kami dan kami juga masih menunggu hasil laboratorium Jawa Barat (Jabar) mengenai zat apa yang terkandung dari makanan tersebut,” katanya.
Pihak Kepolisian Lakukan Penyelidikan
Pada Senin (28/10) sejumlah anggota kepolisian dari Polsek Lemahwungkuk dan Satreskrim Polres Cirebon Kota sudah berada di lokasi.
Kapolsek Lemahwungkuk, Iptu Usep WE mengungkapkan, bahwa anggotanya sedang bekerja melakukan penyelidikan.
“Tim kami sedang bekerja, dalam arti sedang memeriksa makanan tersebut. Apakah keracunan makanan tersebut yang dibagikan pada saat acara di puskesmas,” jelasnya kepada wartawan, Senin 28 Oktober 2024.
Menurut Usep, kegiatan sosialisasi kesehatan digelar di Puskesmas Cangkol pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kader PKK dan puluhan warga lainnya. Di dalam kegiatan tersebut dibagikan snack kepada peserta. Dia menambahkan, bahwa rata-rata korban mengalami gejala sakit perut pada Sabtu pagi, 26 Oktober 2024. Kemudian dilarikan ke rumah sakit pada sore harinya.
“Gejalanya mual, pusing, mules-mules. Korban sementara, warga ada 30, terus dari Puskesmas karyawan dan keluarganya ada 12. Yang dirawat (di RS) 12 orang,” tutur Kapolsek.
Sementara itu, salah satu warga yang diduga mengalami keracunan adalah seorang ibu hamil bernama Eha.Wanita berusia 28 tahun itu menjalani operasi caesar usai mengalami gejala sakit perut, mual, mules dan pusing.
Ketua RW 06 Cangkol Selatan, Kelurahan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Dedi Sumarna membenarkan ada warganya yang menjadi korban keracunan tersebut.
“(snack) itu dimakan satu keluarga, 4 orang, salah satunya sedang hamil 37 minggu. Karena makan snack yang rapat hati Jumat itu, dia mengeluarkan cairan banyak, BAB-nya apanya, gitu kan. Nah, ini racun benar-benar sangat ganas ini ya,” ungkapnya.
Seorang pemuda bernama Rizali Akbar Zaki (22) juga diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi snack dari acara di Puskesmas Cangkol. Ratno Bronx, ayah Rizali, mengungkapan bahwa yang mengikuti sosialisasi kesehatan di Puskesmas Cangkol adalah istrinya pada Jumat (25/10).
Kemudian istrinya pulang ke rumah sekitar pukul 10.00 WIB sambil membawa snack dari acara tersebut. Snack itu ternyata dimakan oleh anaknya, Rizali Akbar Zaki.
“Hari Jumat istri saya rapat di sini (Puskesmas Cangkol). Pulang jam 10, anak saya bangun tidur mau mandi, ada snack kan, dimakan,” tuturnya.
Menurut Ratno, anaknya masih sempat berangkat kerja. Tapi di tempat kerja sudah merasakan gejala sakit perut. (Frans/Agus)
Discussion about this post