MAJALENGKA,(FC), – Ketua MPP DPD PAN Majalengka, H.Tete Sukarsa memilih bersebrangan dengan keputusan Partai yang menaunginya dalam dukungan terhadap Paslon di Pilkada Majalengka.
Diketahui keputusan dari DPP PAN memberikan rekom dalam Pilkada Majalengka bersama KIM Plus kepada pasangan H.Eman Suherman – Dena Muhamad Ramdhan (HADE) yang sekarang mendapat nomor urut 1.
Namun justru Ketua MPP DPD PAN Majalengka, H.Tete Sukarsa justru memberi dukungan bahkan mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan H.Karna Sobahi dam Koko Suyoko (KK Membara) yang sekarang mendapat nomor urut 2, dan di usung oleh PDIP dan PKS.
Tidak sejalannya H.Tete Sukarsa dengan partai yang menaunginya dalam hal ini PAN dalam Pilkada Majalengka bukan tanpa alasan. Justru dirinya bersebrangan dengan keputusan DPP karena ingin menjaga Marwah partai.
Dikatakan Tete Sukarsa, berbicara masalah Pilkada adalah untuk memilih pemimpin secara demokratis. Jabatan Bupati dan Wakil Bupati adalah jabatan politik, yang sudah barang tentu Paslon itu harus berlatar belakang politik.
Memilih Bupati dan Wakil Bupati jangan disamakan seperti memilih Kades atau Kadus, yang siapa saja boleh maju tanpa memandang latar belakangnya.
Memilih pemimpin Paslon Bupati dan Wakil Bupati yang nota bene jabatan politik, kita harus pandai memilih dan memilah agar harga diri dan marwah partai tetap terjaga.
“Kita harus berkata jujur, dari kedua Paslon baik itu HADE ataupun KK Membara, siapa yang asli orang orang partai, tentunya Karna Sobahi dan Koko Suyoko. Sementara Eman dan Dena menjadi kader partai setelah rekom pencalonan untuk maju sebagai Cabup dan Cawabup itu turun,” tegas H.Tete kepada sejumlah awak media yang mewawancarainya, pada Senin (28/10).
Lebih lanjut Tete mengatakan, jauh sebelumnya DPP PAN memberikan surat mandat kepada H.Eman sebagai Bakal Cabup dan Sherly sebagai bakal Cawabup untuk menjajagi dengan partai lain dalam hal ini mencari mitra koalisi.
Padahal PAN majalengka hanya butuh 0,1 persen suara agar bisa mengusung paslon. Namun hal ini tidak dilakukan, malah DPP PAN memberikan rekom bersama KIM Plus mengusung Eman – Dena.
Hal ini sangat mengecewakan kader partai PAN yang dibawah.
“Terus apa kami salah akhirnya bersebrangan dengan DPP,” ujar Tete.
Namun ketika didesak apakah siap disanksi akibat sikap bersebrangan, H.Tete Sukarsa menyikapinya dengan santai.
“Silakan, sanksi saja kalau berani, kalau mau jujur yang harus disanksi adalah orang orang DPP PAN yang tidak mendengar aspirasi para kader dan memberikan rekom kepada orang yang bukan berlatar partai,” ujar Tete.
Mamun dari permasalahan yang diatas tadi, kata H.Tete, kedua Paslon adalah orang orang pilihan yang siap akan memajukan Kabupaten Majalengka.
Dan keduanya adalah sahabat saya, serta visi dan misinya juga bagus bagus.
Namun walaupun demikian, dirinya menghimbau kepada pengurus dan Kader PAN agar tetap mejaga persatuan dan kesatuan serta persahabatan.
Jangan karena berbeda pilihan kita harus gondok gontokan.
“Ingat slogan kita, BERBEDA PILIHAN TETAP BERTEMAN,” pungkas H.Tete Sukarsa.(Munadi)
Discussion about this post