KOTA CIREBON, (FC).- Memperingati Hari Ibu Nasional, pada Kamis (22/12) Perpustakaan 400 Kota Cirebon menggelar kegiatan Kids Story Telling.
Koordinator dari program literasi kreatif, Lisnawati Rahmawati mengatakan, Kids Story Telling merupakan kegiatan yang berkaitan dengan menceritakan sebuah cerita, untuk satu atau lebih pendengar.
Dalam story telling, story teller bercerita dengan menggunakan kata-kata, permainan suara dan gerakan.
“Program Kids Story Telling ini sudah menjadi bagian dari kegiatan Perpustakaan 400 Kota Cirebon, dalam program literasi kreatif,” terang Lisnawati.
Disebutkannya, kegiatan ini telah berlangsung mulai Hari Rabu, dan diikuti oleh 50 peserta dari kalangan anak usia dini hingga usia 5-6 tahun. Dan tentu dengan didampingi oleh orangtuanya masing-masing.
Kegiatan story telling kali ini diisi dengan kegiatan perlombaan Cup Cake Decorating Challenge (menghias kue mangkuk).
“Setiap minggunya tepat pada Hari Selasa, rutin diadakan kegiatan story telling. Sebelum pandemi setiap minggunya ada 3-4 hari kegiatan, ada kelas menjahit, merajut, story telling. Dan untuk program bulanannya ada kelas kuliner, dan berkebun. Tapi karena ini pasca pandemi jadi baru kelas merajut dan story telling saja yang baru berjalan,” ujarnya.
Dikatannya juga, program literasi kreatif ini sudah berjalan sejak Mei Tahun 2018. Kegiatan story telling ini, selain diikuti dan diisi oleh warga Kota Cirebon, warga sekitar Kota Cirebon juga banyak yang ikut.
“Setiap kali ada event tertentu pasti banyak sekali peserta yang hadir dan ikut serta dalam kegiatan. Event story telling sampai mencapai 300 peserta, karena kami mengundang desainer cilik Indonesia yang sudah mendunia,” lanjutnya.
Lisnawati membeberkan, tujuan diadakannya kegiatan ini untuk menarik dan memperkenalkan lebih dalam kepada masyarakat .
Terutama tentang perpustakaan, dan menjadikan perpustakaan ini sebagai eksis kegiatan atau meeting point masyarakat.
“Karena selama ini perpustakaan itu hanya dikenal sebagai tempat pinjam meminjam buku, baca buku dan itu hanya kalangan-kalangan tertentu seperti dosen, guru, mahasiswa. Itu yang kita coba hapus imej tersebut,” tegasnya.
Pasalnya, dengan diadakannya kegiatan semacam ini, story telling ini menjadi sebuah penarik dengan membuat beberapa program.
Tujuannya perpustakaan itu bukan hanya sekedar tempat baca buku, dan pinjam meminjam, tapi menjadi teman mengasah skill juga, karena semua kegiatan dan keterampilannya itu life skill.
Dengan program story telling ini juga untuk meningkatkan minat baca anak dari sejak dini.
Tujuannya selain memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat, dengan beberapa program bisa juga menambahkan wawasan, keterampilan, skill kepada masyarakat.
Intinya, erpustakaan juga bisa menjadi tempat belajar masyarakat sepanjang masa.
Lismawati juga berharap, kegiatan ini akan terus berkembang dan tidak akan berhenti. Sebabnya, masyarakat terus membutuhkan program-program dari perpustakaan.
“Saya berharap, siapapun nanti yang akan menjadi founder atau kordinator literasi kreatif selanjutnya kegiatan ini terus diperluas dan dikembangkan,” harapnya.
Program literasi kreatif ini didukung juga oleh KLCB (Komunitas Literasi Clavis Big) Cirebon yang diketuai oleh Lia Noerkhasanah.
Lia menuturkan, sebagai penerbit buku Big ikut andil dalam pelaksanaan kegiatan story telling ini.
“Kegiatan story telling ini selain membaca buku, kami juga ada beberapa games dan program lainnya yang tadi sebelum nya sudah disebutkan. Karena KLCB itu adalah komunitas dan memang tujuannya untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Dan sebisa mungkin kegiatan yang dilakukan sangat menarik dan mengundang banyak minat masyarakat,” imbuhnya.
Santi, salah satu peserta ibu dan anak yang ikut event story telling ini menyampaikan, dirinya setiap ada event saya selalu ikut. “Senang aja dengan diadakan ya kegiatan ini, sangat melatih skill dan juga perkembangan motorik anak,” tuturnya. (Puja/Aldi/Job/FC)
Discussion about this post