KAB. CIREBON, (FC). – Tak hanya produsen tahu, lonjakan harga kedelai juga dirasa sangat mencekik penjual tahu gejrot keliling. Bagaimana tidak, harga tahu per papan (isi 400 potong) yang sebelumnya Rp48 ribu kini naik hingga Rp50 ribu.
Salah seorang pedagang tahu gejrot keliling, Amin Sadria mengatakan, kenaikan harga tahu sekitar Rp1.000-2.000 itu berimbas pada ·menurunnya keuntungan sehari – hari.
Biasanya, kata dia, sebelum ada kenaikan harga tahu, dirinya mampu meraup keuntungan sebesar Rp150.000 dalam sehari. Namun, kini hanya Rp100.000 saja yang dapat ia kantongi untuk dibawa pulang ke rumah.
“Modalnya naik Rp1.000-2.000, sedangkan saya jualnya seporsi tidak naik, tetap saja Rp5.000, otomatis keuntungan saya berkurang,” tuturnya, Jumat (8/1)
Amin menambahkan, tidak hanya harga tahu yang naik, harga bahan lainnya seperti cabai rawit juga mengalami kenaikan.
“Tidak hanya tahu, harga cabainya juga naik, tambah kurang saja pendapatan sehari – hari. Kalau kita naikan harga jual seporsi, pembeli pasti protes,” ujarnya.
Belum lagi, sambungnya, ditambah dengan penjualan tahu gejrot yang tidak stabil, kadang ramai dan juga sepi. Sehingga, pendapatan dalam setiap harinya, meski tak ada kenaikan pun tak menentu.
Pria yang menetap di Kemantren, Kecamatan Sumber ini berharap harga tahu dan cabai dapat turun kembali, sehingga tidak mengurangi keuntungan dari hasil berjualan tahu gejrot.
“Mudah-mudahan cepat turun harganya, biar keuntungan saya juga tidak berkurang, terlebih di masa pandemi Covid – 19, semua serba susah, pembeli juga berkurang,” pungkasnya. (Sarrah/Job/FC)