KAB. CIREBON, (FC), – Pemerintah Desa Sinarancang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, menggulirkan program rumah tidak layak huni (rutilahu) yang menyasar pada warga tidak mampu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2024 yang dialokasikan dari Dana Desa. Pemdes memberikan stimulan bantuan kepada dua rumah yang kondisinya kurang layak dihuni.
Kaur TU Desa Sinarancang, Muhidin kepada FC Rabu (19/6) menjelaskan, pemerintahannya pada tahun anggaran 2024 ini sengaja mengalokasikan anggaran yang bersumber dari DD untuk bantuan rehab rumah warga yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan, maka pada pelaksanaan musyawarah desa beberapa waktu lalu kedua warganya yang memiliki rumah dengan kondisi sangat memprihatinkan tersebut diupayakan mendapat prioritas bantuan, salah satunya lewat rutilahu.
“Keduanya mendapat bantuan stimulan dari pemdes masing-masing Rp10 juta untuk pembelanjaan material,” terangnya.
Lanjut dijelaskan Muhidin, meski tidak banyak, tetapi bantuan stimulan yang diberikan Pemdes tersebut minimal bisa meningkatkan kesejahteraan mereka, sementara untuk pelaksanaan renovaai rumah itu sendiri dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat sekitar dan pemerintah Desa Sinarancang.
Masih kata dia, anggaran yang digelontorkan melalui APBDes untuk program rutilahu tersebut dilaksanakan karena selama ini program bantuan rutilahu dari dinas terkait maupun instansi lainnya yang telah diajukan belum sempat terealisasi, sehingga pihaknya menganggarkan melalui APBDes yang dianggarkan setiap tahun sekitar dua rumah.
“Program rutilahu ini sudah rutin setiap tahun dan pemdes berusaha menginventarisir rumah yang layak mendapatkan bantuan dan memproritaskan perbaikan untuk kondisi rumah yang sangat tidak layak untuk lebih dulu mendapat bantuan,” jelasnya.
Sementara salah seorang warga yang mendapatkan program rutilahu dari Desa Sinarancang, Waryaman di Blok Pon dan Casmin Di Blok Wage Desa Sinarancang Kecamatan Mundu, mereka mengaku bersyukur dan senang karena mendapat perhatian dari pemerintah desa, karena selama ini kondisi rumahnya yang tadinya tidak layak akan direnovasi bisa lebih layak.
Menurut Waryaman, dirinya yang hanya sebagai buruh harian lepas sangat sulit bisa mengumpulkan uang untuk merehab rumah miliknya, sementara uang hasil kerja kerasnya sebagai buruh harian lepas hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemdes karena kalau tidak ada bantuan dari Pemdes saya tidak mungkin bisa merehab rumah milik saya, kalau hanya mengandalkan penghasilan dari kerja saya sebagai buruh harian, entah sampai kapan saya baru bisa merehab rumah ini,” ungkapnya. (Nawawi)
Discussion about this post