KAB. CIREBON, (FC).- Jelang bulan suci Ramadan. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Cirebon masih belum menemukan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di pasar-pasar yang ada di Kabupaten Cirebon yang mengalami kenaikan harga yang signifikan.
“Sejauh ini harga masih stabil ya. Belum ada kenaikan harga yang signifikan,” kata Kepala Bidang Perdagangan dan Promosi, Dini Dinarsih, kemarin.
Meski dinilai belum ada kenaikan, biasanya sebelum bulan Ramadan tiba dan momentum Hari Jadi Kabupaten Cirebon, Disdagin setiap tahunnya selalu mengadakan bazar.
Namun karena kondisi saat ini masih dalam Pandemi Covid-19 maka kegiatan bazar diduga dapat memicu kerumunan, maka untuk saat ini ditiadakan.
“Intinya kita masih menunggu situasi. PPKM diperpanjang atau tidak. Sudah berupaya membantu masyarakat untuk harga kepokmas yang disubsidi. Karena refocusing tidak ada. Dan rutin dilakukan untuk Ramadan jelang idul Fitri. Dan khusus untuk Bazar HUT Kabupaten Cirebon dan Bazar Ramadan kita masih menunggu perkembangan. Sebetulnya ini cocok untuk pemulihan ekonomi. Tapi kan takut jadi kerumunan dan adanya klaster baru,” ungkap Dini.
Menurutnya, upaya yang dilakukan untuk menekan harga kepokmas dipasaran agar tidak terjadi kenaikan, pihaknya mengadakan ada kegiatan survey ketersiadaan dan stok di lapangan.
“Fungsinya ke depan kita bisa memiliki data, mana yang mengalami kenaikan, stok menipis dan lainnya. Agar kita bisa menekan itu semuanya,” tambahnya.
Sepekan terakhir ini, lanjut dia, rata-rata kebutuhan pokok masyarakat masih dalam harga yang stabil, seperti beras tertinggi Rp12 ribu dan terendah Rp11 ribu per kilogramnya.
Kemudian, masih kata dia, cabe merah tertinggi Rp60 ribu dan yang paling tinggi rawit merah setan capai Rp120 ribu per kilonya.
Sedangkan untuk gas 3 kilo (gas melon,-red) Pertamina sudah mengantisipasinya yakni menambah kuota sebanyak 700 persen.
“Mudah-mudahan aman insyaallah. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kita tidak perlu melakukan permohonan. Tapi tahun ini kita belum tahu,” tandasnya. (Ghofar)
Discussion about this post