KAB. CIREBON, (FC).- Sesosok mayat perempuan ditemukan mengambang di sungai ciberes tepatnya dibawah jembatan Desa Gebangmekar Kecamatan Gebang Kabupaten Citebon, Senin pagi (24/8) sekitar pukul 07.30 WIB.
Kapolres Cirebon Kombes M. Syahduddi melalui Kapolsek Gebang Iptu Awan Suryawan kepada FC mengungkapkan, kronologis penemuan mayat bermula adanya informasi dari Tarmo, warga Dusun 05 Desa Gebangmekar.
Tarno adalah seorang pedagang kepiting yang biasa mangkal di jembatan jalur pantura yang melintasi sungai ciberes termasuk Desa Gebangmekar Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.
Saat sedang berjualan dia melihat sesosok mayat diduga berjenis kelamin perempuan yang tersangkut di bebatuan Sungai Ciberes Gebang.
Melihat kejadian tersebut Tarmo langsung menghubungi mandor polisi desa setempat untuk melaporkan ke pihak kepolisian.
“Saksi melaporkan penemuan mayat tersebut ke Duladi, Mandor Desa Gebangmekar kemudian setelah memastikan penemuan tersebut di lokasi selanjutnya menghubungi Polsek Gebang,” ungkapnya.
Dijelaskan Awan, setelah adanya laporan dari mandor Desa Gebangmekar, anggota polsek Gebang langsung diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan situasi dan mengevakuasi korban.
Korban berjenis kelamin perempuan yang diketahui bernama Karpinah 70), warga Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu yang sedang main di rumah anaknya Wardi, di Dusun II Rt 08/03 Desa Gebangmekar Kecamatan Gebang dan kebetulan keluar rumah waktu pagi pada Senin dini hari (24/8) sekitar pukul 05.30 WIB.
“Sekitar pukil 07.50 WIB, Polsek Gebang mengamankan TKP dan bersama dengan Pemdes Gebangmekar, serta dibantu masyarakat sekitar mengevakuasi korban yg selanjutnya dibawa ke RSUD Waled untuk dilakukan visum, kemudian korban diserahkan kepada pihak keluarga,” jelas Awan.
Sementara dari keterangan mandor Desa Gebangmekar, Duladi kepada FC mengungkapkan, korban yang sudah hidup sebatangkara di Indramayu dan hanya ada satu anaknya yang sekarang tinggal di Desa Gebangmekar, akhirnya diajak tunggal di Desa Gebangmekar.
Seiring waktu, korban yang sudah pikun meminta anaknya pulang ke Indramyau pada Minggu pagi (23/8).
Setelah diantar sampai di rumah Indramayu dan anaknya, Wardi kembali ke Gebang. Tiba-tiba malam hari sudah ada di Gebang kembali ke rumah Wardi.
“Pagi-pagi sehabis subuh korban keluar rumah dan sempat dicari sama anaknya, sampai akhirnya ditemukan sudah meninggal di sungai nyangkut di bebatuan,” ungkap Duladi.(Nawawi)
Discussion about this post