KAB. CIREBON,(FC). – Sedikitnya 50 siswa-siswi dari SDN Jagasatru 1 Kota Cirebon mengunjungi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Cirebon yang terletak di Jalan Cideng Indah Kecamatan Kedawung.
Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Ketua KPAID Fifi Sofiah di ruang kerjanya.
Sebelum melakukan sosialisasi dan edukasi anti-perundungan, para siswa diajak untuk berkeliling melihat sarana dan prasarana kantor KPAID Cirebon mulai dari lobi, ruang bermain, ruang rapat, ruang itama hingga ruang serbaguna yang berada di lantai 2.
Ketua KPAID Cirebon Fifi Sofiah merasa senang atas kunjungan tersebut.
Karena, siswa-siswi di SDN Jagasatru 1 Kota Cirebon beserta guru dan orang tua sudah menyadari betapa pentingnya pemahaman anti perundungan.
Kami senang menyampaikan adik-adik dari SDN Jagasatru 1 Kota Cirebon.
Anak-anak beserta guru dan orang tua yang datang, berarti memahami betul pentingnya anti-bullying baik di lingkungan sekolah, di ruang bermain hingga di lingkungan rumah, katanya, Senin (18/11).
Ia melanjutkan, pemahaman anti-bullying tidak hanya melibatkan siswa didik saja tetapi meliputi seluruh unsur, seperti sekolah, tenaga pengajar, orang tua hingga instansi terkait seperti kepolisian dan pemerintah daerah.
Pemahaman antisipasi bullying tidak hanya ditujukan kepada anak didik saja, tetapi seluruh unsur di sekolah serta pihak kepolisian juga pemerintah daerah memiliki andil besar dalam penanganan bullying, ujarnya.
Sementara, salah satu guru SDN Jagasatru 1 Kota Cirebon, Indah mengatakan, kunjungan ke kantor KPAID Cirebon merupakan salah satu program P5 di luar sekolah.
“Maksud dan tujuan ke KPAID Cirebon ini merupakan salah satu rangkaian program P5 khususnya anak didik kelas 5. Di sini mereka ingin mengenal lebih dalam apa itu perundungan, jenis-jenisnya, lalu bagaimana caranya mereka untuk melindungi diri mereka dari aksi perundungan, dan bagaimana caranya agar mereka tidak menjadi pelaku atau bagian dari korban perundungan,” katanya.
Menurutnya, belajar luar ruang sangat dibutuhkan bagi anak didik, karena mereka bisa langsung berinteraksi dengan narasumber tidak hanya menyerap materi tetapi juga bisa berkomunikasi dua arah.
Pembelajaran luar ruang sangat digemari oleh anak-anak. Karena mereka bisa bermain sambil belajar, pungkasnya.(Frans)
Discussion about this post