KUNINGAN, (FC).- Usai menjalani Diklatpim II, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kuningan H.Muhamad Mutofid ingin menerapkan Program Kuningan Caang di tahun 2023 mendatang.
Program tersebut yaitu tidak memberi sela sedikitpun titik gelap di jalan – jalan yang ada di Kabupaten Kuningan. Bahkan saat ini pihaknya telah membuat aplikasi bernama SIAP (Sistem Informasi Alat Penerangan) jalan.
Menurut Kadishub Kuningan, H.M. Mutofid, sesuai dalam RPJMD Kuningan tahun 2023 Kabupaten Kuningan ditargetkan memiliki 25.000 titik cahaya PJU. Untuk memastikan tersebut dengan menggunakan aplikasi SIAP, dilakukan pendataan.
“Data yang kita punya itu di Kuningan baru ada sekitar 9.000 titik cahaya yang terpasang, dengan adanya aplikasi SIAP saat ini sedang pendataan dimana saja PJU perpasang dan bagaimana kondisinya,” kata Mutofid, Rabu (19/10).
Untuk pendataan sendiri, Mutofid mengaku bekerjasama dengan 3 UPP PLN, yaitu UPP Cilimus, UPP Kuningan dan UPP Banjar Kota. Untuk saat ini UPP Banjar Kota ada sekitar 107 titik, sedangkan Cilimus sekitar 900 titik dan sisanya ada wilayah UPP Kuningan.
“Pendataan sendiri sampai hari ini tercatat baru sekitar 900an titik, mudah – mudahan target kita sampai akhir tahun tercatat semuanya, bahkan diperkirakan bisa lebih karena ada indikasi banyak PJU Ilegal,” ungkap Mutofid
Dengan adanya aplikasi SIAP sendiri, Mutofid mengaku bisa mencatat jumlah riil PJU di Kuningan, sehingga dengan angka riil tersebut bisa menjadi dasar untuk pengambilan kebijakan pembangunan di Kuningan, khususnya penerangan jalan.
Kemudian untuk mencapai target sendiri, dari 25.000 titik cahaya, sedangkan saat ini baru 9.000 titik cahaya, tentunya Mutofid dengan konsultan perencana akan mulai menghitung kebutuhan dan lokasi – lokasi prioritas.
“Rencana minggu ini kita mulai menghitung dengan konsultan perencanaan, untuk wilayah perkotaan, menuju objek wisata dan perbatasan kabupaten terakhir di jalan akses menuju desa. Mudah – mudahan dengan rencana ini bisa bermanfaat untuk Kuningan,” kata Mutofid.
Selain itu, untuk efisiensi beban anggaran, Mutofid mengaku berencana akan mengganti semua PJU yang sudah ada dengan LED yang sebelumnya menggunakan bohlam mercury. Mengingat di Denpasar yang tadinya pembayaran listrik untuk PJU perbulan 25 miliar menjadi 9 miliar per bulan.
“Tahun depan selain PJU baru dengan LED, kita stok opnam yang lama sekaligus melakukan pengantian lampu, mudah – mudahan langkah ini bisa membantu pemerintah daerah,” ujar Mutofid.
Selain itu, Mutofid juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membangun PJU illegal, lebih baik meminta secara resmi ke dinasnya agar bisa dilakukan survei oleh petugas. (Ali)
Discussion about this post