MAJALENGKA,(FC), – Untuk mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara serentak mengadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara (putungsura).
Di Kabupaten Majalengka itu sendiri, simulasi ini dilaksanakan di TPS 03 dengan mengambil lokasi halaman Kantor Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati pada Minggu (17/11).
Hal ini sebagai langkah antisipasi terhadap potensi kendala teknis pada hari pemungutan suara.
Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Ummi Wahyuni didampingi Ketua KPU Kabupaten Majalengka Teguh Fajar Putra Utama menjelaskan, simulasi ini bertujuan untuk memitigasi permasalahan yang mungkin muncul saat pelaksanaan.
Menurutnya, simulasi ini juga diharapkan dapat memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan lancar dan efektif, mengingat jumlah pemilih yang besar dan tantangan logistik serta cuaca yang harus dihadapi.
“Kami meminta seluruh KPU di 27 kabupaten/kota untuk melakukan simulasi secara serentak. Langkah ini merupakan upaya preventif guna mengetahui dan mengatasi kendala yang mungkin terjadi,” ujar Ummi kepada sejumlah awak media pada Minggu (17/11).
Saat ini, KPU Jawa Barat tengah memusatkan perhatian pada tahapan kampanye, termasuk debat antar pasangan calon kepala daerah.
Selain itu, distribusi logistik pemilu juga menjadi prioritas, dengan target logistik sudah sampai ke tingkat TPS satu hari sebelum pelaksanaan.
“Kami memastikan distribusi logistik berjalan sesuai jadwal. H-10 logistik harus tiba di tingkat kabupaten/kota, H-7 di PPK, H-5 di desa, dan H-1 sudah sampai di TPS masing-masing,” ungkap Ummi.
Menghadapi musim hujan yang diperkirakan memuncak pada akhir November, KPU Jabar telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memetakan wilayah rawan bencana. Kabupaten Bandung menjadi salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus karena potensi banjir.
“Kami sudah memitigasi risiko di beberapa wilayah berdasarkan koordinasi dengan BPBD. Namun, Majalengka relatif aman dari potensi bencana besar,” jelas Ummi.
Di tempat yang sama, seorang warga Desa Kertawinangun merasa grogi saat melakukan simulasi pencoblosan.
Hal ini dikarenakan saat membuka kertas suara yang akan dicoblos terpampang gambar makanan dan minuman.
Padahal simulasinya kan untuk memilih pasangan Cagub dan Cabup.
“Seharusnya didalam kertas suara terdapat poto kandidat calon walaupun disamarkan, ini mah begitu setat suara dibuka nampak poto gambar makanan dan minuman. Jadi kurang gereget lah,” kata warga yang mengaku bernama Misni.
Pantauan awak media, pelaksanaan simulasi Putungsura yang dilaksanakan oleh KPU Majalengka nampak berjalan tertib. Disana warga nampak antri menunggu giliran namanya dipanggil petugas KPPS.
Setelah menerima kertas surat suara, pemilih langsung ke bilik suara untuk menyalurkan aspirasi pilihannya.
Selanjutnya surat suara dimasukan ke kotak suara yang telah disediakan. Sebelum meninggalkan TPS, pemilih diwajibkan mencelupkan satu jarinya ke dalam tinta, sebagai tanda pemilih tersebut telah melaksanakan pencoblosan.(Munadi).
Foto : suasana pelaksanaan simulasi putungsura yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Majalengka.
Discussion about this post