KAB. CIREBON (FC).- Sejak pedagang yang berjualan di kolong jembatan layang Gebang Kabupaten Cirebon ditertibkan oleh petugas gabungan dari Satpol PP hingga Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, tidak sedikit pedagang yang mengeluh adanya penertiban tersebut.
Hal itu lantaran penertiban dinilai tidak merata dan masih banyak puluhan pedagang pasar tumpah yang tidak ditetibkan.
Salah seorang pedagang setempat, Kartono mengatakan, proses pemagaran kolong jembatan layang gebang oleh Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR sudah berlangsung beberapa pekan lalu.
Tentunya, pemagaran ini menindaklanjuti proses penertiban pedagang yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Satpol PP dibantu sejumlah pihak agar pedagang yang berada di kolong jembatan segera pindah.
“Ya sebelum di pagar, para pedagang di bawah kolang jembatan layang Gebang sudah dibongkar terlebih dahulu,” ungkapnya, kemarin.
Menurutnya, penertiban ini menyisakan sejumlah pertanyaan bagi pedagang yang biasa berjualan di kolong jembatan, pasalnya mereka menilai jika ingin dilakukan penertiban seharusnya dilakukan merata hingga ke badan jalan yang dihuni oleh pedagang pasar tumpah Gebang.
Jika penertiban dilakukan merata maka pedagang di kolong jembatan sepakat dan meminta pedagang sekitar jalan raya agar kembali masuk ke pasar.
Hal itu menyebakan kondisi pasar menjadi sepi karena pembeli sudah tertahan di sisi jalan untuk berbelanja.
“Ya kalau bisa proses penertiban seharusnya menyeluruh ke semua pedagang di badan jalan, dan pedagang harus masuk ke dalam pasar agar pasar kembali ramai dikunjungi pembeli,” ujarnya.
Dirinya menyebut, dari informasi yang diperolehnya kawasan bawah kolang fly over setelah dipagar nantinya akan dilakukan penataan salah satunya dengan rencana pembuatan taman di kolong jembatan oleh dinas terkait.
“Katanya sih nantinya mau dibuat taman, bagus sih biar kawasan tersebut menjadi asri dan tidak terlihat kumuh,” ungkapnya.
Camat Gebang, Iman Santoso dirinya mengaku adanya penataan kawasan fly over Gebang dengan dilakukan pemagaran dinilai efektif untuk menjadikan kawasan tersebut tidak lagi dijadikan sebagai tempat berjualan.
Selain itu, ke depannya kawasan fly over akan dibangun taman sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan demikian kawasan tersebut menjadi asri dan tidak terkesan kumuh lagi.
“Semoga dengan adanya pemagaran menjadikan kawasan tersebut menjadi asri, dan para pedagang pun tidak kembali berdagang di kawasan tersebut,” harapnya. (Nawawi)