KOTA CIREBON, (FC).- Peredaran minyak goreng subsidi merek MinyaKita palsu mulai meresahkan masyarakat Kota Cirebon.
Minyak goreng oplosan ini dikemas menyerupai produk asli, namun memiliki perbedaan mencolok pada warna dan kualitasnya.
Menyikapi hal ini, Anggota DPR RI Dr. H. Herman Khaeron, yang akrab disapa Kang Hero, mengecam tindakan pemalsuan tersebut.
Ia menegaskan bahwa pemalsuan adalah pelanggaran hukum serius yang harus segera ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.
“Kalau kualitas minyaknya sesuai standar, tidak mungkin harganya semurah MinyaKita. Saya yakin minyak ini di bawah standar dan tidak sesuai dengan standar kesehatan. Pelakunya harus dihukum dan bisa dijerat dengan pasal berlapis,” tegas Kang Hero pada Senin (6/1).
Kang Hero meminta aparat kepolisian segera menyelidiki kasus ini agar tidak berdampak lebih luas terhadap masyarakat.
“Penegak hukum harus memastikan hal ini segera diselesaikan supaya tidak membahayakan kesehatan dan ekonomi masyarakat,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih teliti sebelum membeli minyak goreng, terutama di tengah tingginya permintaan terhadap produk subsidi seperti MinyaKita.
“Jangan sampai, yang dibeli adalah MinyaKita ternyata palsu, atau yang saya sebut ‘Minyak Kita-Kita’. Ini jelas merugikan masyarakat,” tambahnya.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi konsumen untuk selalu berhati-hati dalam memilih produk.
Sementara itu, Kang Hero berharap pemerintah bersama aparat penegak hukum bisa segera menuntaskan masalah ini demi melindungi masyarakat dari potensi kerugian dan bahaya kesehatan.
Diberitakan sebelumnya, Amay, seorang pedagang warung, mengungkapkan bahwa ia membeli minyak tersebut dari salah satu distributor di Kabupaten Cirebon.
Awalnya, ia tidak menyadari perbedaan tersebut hingga beberapa pembeli mengeluhkan kualitas minyaknya.
“Minyak-minyak ini saya beli dari salah satu distributor di Kabupaten Cirebon. Awalnya sih biasa saja, namun ada beberapa warga yang beli minyak kepada saya mengeluhkan rasa minyaknya berbeda dan warnanya hitam,” ujar Amay, Jumat (3/1). (Agus)
Discussion about this post