KOTA CIREBON, (FC).- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cirebon Edial Sanif mengingatkan para tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan vaksinator,
untuk memperketat pemeriksaan atau skrining terhadap calon penerima vaksin Covid-19.
Peringatan itu disampaikan Edial menyusul temuan adanya seorang warga di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang menjadi joki vaksin Covid-19 dan disuntik vaksin hingga 16 kali.
“Kita ingatkan dan peringatkan nakes agar lebih hati-hati lagi terkait dengan adanya orang yang lolos vaksin sampai 16 kali. Untuk memperketat skrining, agar jangan terjadi lagi. Adanya joki vaksin, berarti kita sudah kecolongan,” terangnya.
Dikatakan Edial, dirinya tidak tahu kedepan berefek apa buat dia sendiri, sebab obat apapun namanya over dosis itu tetap punya resiko.
Asupan obat maupun vaksin ke dalam tubuh secara berlebihan berpotensi tinggi terjadinya over dosis dan berdampak pada kesehatan. Bahkan mengancam jiwa.
“Kita tidak tahu ke depan apakah akan berefek kepada dia sendiri. Bagaimanapun namanya, obat apapun namanya, over dosis itu akan tetap punya resiko,” imbuhnya.
“Sebaiknya sesuai anjuran dokter sebanyak dua kalu vaksin ditambah buster. Kalau 16 kali obat apapun, termasuk vaksin Covid-19 itu pasti ada masalah,” katanya. (Agus)
Discussion about this post