KAB. CIREBON, (FC).- Menjelang arus mudik Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. Kondisi jalur pantura di wilayah Kabupaten Cirebon semakin memprihatinkan.
Banyaknya lubang dengan kedalaman bervariasi serta minimnya penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang jalur ini menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengendara.
Buruknya infrastruktur jalan ini bahkan telah menyebabkan kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, pada Rabu (12/3) malam.
Seorang pengendara motor jatuh setelah menghantam lubang dan hampir terlindas truk kontainer yang melaju di belakangnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Hilman Firmansyah menyoroti buruknya kondisi jalan pantura yang berlubang serta banyaknya PJU yang mati.
Ia mengaku prihatin atas kecelakaan yang terjadi dan menekankan pentingnya langkah cepat dalam persiapan arus mudik.
“Saat kami bersama Polresta Cirebon melakukan monitoring persiapan mudik di jalur pantura, kami menyaksikan sendiri kecelakaan akibat jalan berlubang. Seorang pengendara motor jatuh dan tertabrak bagian bawah truk kontainer dan alhamdulillah pengendara selamat hanya mengalami luka ringan. Ini harus menjadi perhatian kita semua,” ujarnya.
Hilman juga mengungkapkan, bahwa banyak laporan dari masyarakat terkait kendaraan yang mengalami kecelakaan akibat jalan berlubang ditambah adanya bekas galian pipa milik Pertamina yang tidak diperbaiki dengan baik.
“Kami akan melakukan investigasi terhadap rekanan yang bertanggung jawab atas proyek ini, karena berhubungan langsung dengan keselamatan pengendara,” tambahnya.
Selain kondisi jalan berlubang, Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon juga mencatat setidaknya 240 titik PJU mati di sepanjang jalur pantura. Saat ini, pihaknya tengah melakukan perbaikan di beberapa titik, terutama di perbatasan Kabupaten Cirebon dengan mengerahkan dua kendaraan crane.
“Kami memantau jalur dari Kecamatan Weru, Kecamatan Susukan dan Kecamatan Arjawinangun. Perbaikan PJU sedang berlangsung, namun masih banyak yang perlu diperbaiki agar arus mudik nanti lebih aman. Oleh karena itu kami saat ini meminta kepada otoritas PJU di jalan nasional pantura” jelasnya.
Salah satu korban kecelakaan, Usman warga Megu Gede, Kecamatan Weru menceritakan pengalaman mengerikan yang dialaminya.
Ia sedang dalam perjalanan dari Jatibarang Indramayu menuju Plered Kabupaten Cirebon ketika sepeda motornya menghantam lubang besar.
“Saya sudah beberapa kali kena lubang, tapi masih bisa bertahan. Tapi kali ini, lubangnya dalam banget, saya terjatuh, dan di belakang saya ada truk kontainer. Beruntung sopirnya masih sempat mengerem, jadi saya tidak tertabrak, hanya motor saya yang masuk ke kolong truk,” kata Usman.
Akibat kejadian itu, motornya mengalami kerusakan parah, sementara ia sendiri hanya mengalami luka ringan di tangan dan kaki. Usman berharap pemerintah segera memperbaiki jalan sebelum lebih banyak korban berjatuhan.
“Lubangnya dalam banget, harus segera diperbaiki sebelum ada korban jiwa,” tegasnya.
Dengan kondisi jalan yang masih jauh dari kata aman, para pemudik yang akan melintasi jalur arteri pantura, khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon diimbau untuk lebih berhati-hati.
Pengendara roda dua dan kendaraan kecil disarankan mengurangi kecepatan, terutama saat melintasi daerah yang rawan kecelakaan. (Ghofar)
Discussion about this post