MAJALENGKA, (FC).- Sembilan siswa dan seorang guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sepat di wilayah Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka dinyatakan positif Covid-19.
Semua murid yang sudah mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), kini terpaksa kembali melakukan pembelajaran secara daring hingga semua kondisi kesehatan pulih.
Kepala SDN Sepat Ahim mengatakan, sekolah yang sudah melakukan pembelajaran PTM kembali melaksanakan belajar daring hingga Minggu (24/10) mendatang.
Dikatan Ahim, para murid akan masuk kembali pada Senin mendatang setelah kondisi sekolah steril dan murid selesai menjalani isolasi.
“Ya ada 9 positif, dimana 8 orang murid dan 1 orang guru,” ujar Ahim kepada wartawan, Rabu (13/10).
Ahim menjelaskan, terpaparnya 8 siswa SDN Sepat ini berawal dari salah seorang murid kelas I, yang ketika itu ibunya akan pergi ke luar negeri. Sang ibu, kemudian menjalani tes PCR di bandara yang namun ternyata dinyatakan positif Covid-19.
Setelah dinyatakan positif Covid-19, orang tua murid tersebut urung berangkat ke luar negeri. Di mana, sambung Ahim, ternyata satu dinyatakan positif, yaitu putranya yang duduk di bangku kelas I.
“Karena ada yang terpapar tersebut saya melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kecamatan Sumberjaya. Kemudian semua murid dan orang tua murid kelas I bersama seluruh guru dilakukan rapid antigen dan hasilnya dinyatakan negatif,” ucapnya.
Lebih jauh Ahim menyampaikan, murid kelas I, orang tuanya dan guru dilakukan tes PCR. Dari situ diketahui, ternyata tiga orang dinyatakan positif, yakni dua orang murid yang diduga terpapar dari orang tuanya, serta satu orang guru kelas bernama Eti Suhaeti.
Karena tiga orang dinyatakan positif Covid-19, akhirnya Satgas Kecamatan Sumberjaya mewajibkan semua murid di sekolah yang berjumlah 132 serta semua guru dilakukan tes PCR.
“Benar saja ketika itu dari jumlah 132 murid hanya ada 124 yang di tes PCR, di mana dua sudah dinyatakan positif dan murid lainnya tidak hadir karena berbagai alasan,” jelas dia.
Dari murid sebanyak itu, hasilnya 8 orang dinyatakan positif Covid-19. Dijelaskan dia, masing-masing murid kelas I sebanyak 1 orang, kelas II sebanyak 2 orang serta kelas III dan IV masing-masing satu orang dan Kelas VI sebanyak 3 orang.
Sekolah tatap muka yang sudah dimulai kurang lebih satu bulan pun akhirnya dihentikan sejak tanggal 5 Oktober kemarin atas instruksi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. Semua murid kini kembali belajar daring hingga 25 Oktober mendatang.
Kini menurut Ahim, semua murid dan guru yang dinyatakan positif Civid-19 sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Sementara, baik dari Satgas Covid-19, Muspika maupun pihak sekolah memberikan suplemen untuk murid dan guru,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Dokter Harizal F Harahap mengatakan, kasus Covid-19 di SDN Sepat berawal dari salah satu warga Majalengka positif covid-19 saat akan keluar negeri sebagai calon tenaga kerja Indonesia (TKI) melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
“Warga Majalengka yang terpapar Covid-19 dirawat dalam pengawasan pihak kesehatan,” imbuhnya.
Selanjutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka langsung melakukan tracing. Hasilnya anak calon TKI yang masih pelajar kelas satu SD positif covid-19.
“Kemudian dilakukan tracing lagi, diketahui delapan pelajar dan satu guru ikut terpapar Covid-19. Jadi total 9 pelajar dan satu guru positif Covid-19,” terangnya. (Munadi)