KAB. CIREBON, (FC).- Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Inspektorat menggelar acara peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia tingkat Kabupaten Cirebon di ballroom salah satu hotel di Kercamatan Kedawung, Rabu (14/12).
Untuk memperingati Hari Anti Korupsi ini, sejumlah rangkaian kegiatan digelar, seperti perlombaan dan seminar yang bertemakan tentang anti korupsi.
Bupati Cirebon, H Imron mengatakan, salah satu cara untuk mencegah terjadinya tindakan korupsi, yaitu dengan menjaga nafsu dari tampil beda dan menjaga nafsu, dari sesuatu yang tidak sesuai dengan pendapatan. “Harus bersyukur dan sabar. Kalau terus mengikuti nafsu, maka bisa mengakibatkan melakukan korupsi,” kata Imron.
Menurut Imron, dengan adanya peringatan Hari Anti Korupsi ini, seluruh elemen harus melakukan introspeksi aecara pribadi.
Sehingga nantinya, bisa bekerja dengan baik dan sesuai aturan. Imron juga menuturkan, bahwa Pemda Kabupaten Cirebon juga berkomitmen untuk bebas dari Korupsi.
Oleh karena itu ia berharap, hari anti korupsi ini menjadi kesadaran semua pihak. “Karena korupsi bukan hanya uang. Tapi juga bisa berbentuk waktu dan pelayanan,” kata Imron.
Dalam Hari Anti Korupsi Sedunia, dapat dijadikan momentum untuk penguatan upaya pemberantasan korupsi. Menurutnya dalam hal memerangi korupsi, semua elemen bangsa harus ikut bergerak dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.
“Mari kita bangun tekad dan komitmen yang kuat untuk mewujudkan terselenggaranya tata kepemerintahan yang baik di Kabupaten Cirebon, guna meningkatkan kinerja pelaksanaan, pelaporan, sampai dengan pertanggungjawaban secara transparan, akuntabel, tertib, terkendali, efektif dan efisien, serta taat aturan. Lkukan juga koordinasi dan konsultasi secara terusmenerus dengan aparatur pengawasan internal pemerintah (APIP), baik saat ada masalah maupun tidak, agar langkah yang dilakukan senantiasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Disini inspektorat berperan sebagai “early warning system,” kata Imron.
Imron berharap kegiatan ini sebagai upaya kita bersama untuk mendukung akselerasi good governance dan clean government.
Bahkan sebagai ruang advokasi dan komunikasi bagi setiap upaya penerapan strategi pembinaan dan pengawasan yang sistematis dalam penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunaan Kabupaten Cirebon
Dalam kurun waktu tahun 2022, Inspektorat Kabupaten Cirebon menemukan kerugaian negara dan daerah sebesar Rp11 miliar lebih. Kerugian tersebut ditemukan dari sejumlah sektor.
Kepala Inspektorat Kabupaten Cirebon, Iyan Ediyana mengungkapkan, pihaknya terus berupaya untuk melakukan pencegahan korupsi dari berbagai sektor di lingkungan Kabupaten Cirebon.
“Dari data jumlah total kerugian negara atau daerah mencapai Rp11 miliar, itu semuanya globar dari berbagai sektor, kita hanya lakukan preventif atau nasihat agar mereka bisa mengembalikan apa yang bukan miliknya,” ungkap Iyan.
Ia menjelaskan dari angka Rp11 miliar tersebut paling banyak temuan dari desa dan kelurahan. Bahkan ada juga temuan dari dana Bos.
“Banyak temuan seperti Dana Bos SMP, Dana Bos SD, Kecamatan, Puskesmas, Desa/Kelurahan dan SKPD semuanya terkumpul hingga Rp11.012.908.762.79, paling tinggi di temuan Desa/Kelurahan,” kata Iyan.
Iyan mengatakan, pihaknya terus mengalakan budaya anti korupsi sejak dini. Mulai dari tingkat anak-anak hingga dewasa.
“Kita terus memupuk anti korupsi sejak dini. Ini sangat penting dilakukan agar generasi muda tau bahaya laten dari korupsi itu sendiri,” kata Iyan.
Ia berharap kedepan tidak hanya Inspektorat dan penegak hukum lainnya yang menggaungkan bahaya Korupai, melainkan semua sektor terlibat dalam kampanye bahaya korupsi.
“Mudah-mudahan ke depan, yang namanya korupsi ini bukan hanya tugas Inspektorat saja, nanti menjadi tanggungjawab kita semua. Dari mulai diri sendiri hingga masyarakat lainnya,” kata Iyan.
Iyan berharap di wilayah Kabupaten Cirebon bebas dari KKN. Walaupun itu keinginan cukup tinggi setidaknya kita ada kemauan untuk melakukan hal kebaikan dengan berkampanye tidak untuk korupsi. (Ghofar)
Discussion about this post