KAB. CIREBON,(FC).- Dampak adanya kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang kegiatan study tour di sejumlah sekolah membuat pengusaha otobus memutar otak untuk tetap memenuhi orderan sewa dari sekor lain.
Irfan Firmansyah selaku Manager Marketing PO Tifanha mengaku kebijakan larangan study tour di Jawa Barat berdampak cukup signifikan terhadap keberlangsungan usahanya.
“Sangat berdampak sekali pada perusahaan otobus sedikitnya 50 persen konsumen kami memilih cancel,” kata Irfan Firmansyah, Sabtu (8/3).
Sisanya, kata Irfan, banyak konsumen memilih ganti rute atau menunggu kebijakan berubah.
Irfan menyebutkan, secara tahunan siklus sekolah melakukan kegiatan di luar cukup rutin.
“April dan Mei study tour kemudian biasanya bulan Oktober ada kunjungan industri dan belum lagi akhir tahun Study Tour libur semesteran. Nah untuk yang Oktober hingga Desember belum terlihat dampaknya apakah batal atau bagaimana, belum tahu,” ujar Irfan.
Oleh karena itu, untuk mensiasati kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi, PO Tifanha sendiri terus mencoba ambil segmen pasar lain selain sekolah.
Ia memastikan untuk konsumen dari kalangan perkantoran dan majelis taklim yang ingin wisata religi atau wisata ziarah yang tidak terdampak oleh larangan study tour sekolah.
“Konsumen juga cancel karena terpaksa. Karena untuk dapat unit bus yang utama harus jauh-jauh hari pesannya,” ujar Irfan.
Ia menyebutkan, beberapa hari lalu PO nya banyak menerima informasi kurang baik imbas dari kebijakan larangan study tour di Jawa Barat.
Sebagian besar banyak konsumen yang mendadak membatalkan pesanan padahal sudah booking.
Sebagian besar konsumen, lanjut Irfan yang membatalkan pesanan adalah dari sekolah yang ingin melakukan perjalanan usai Lebaran di bulan April dan Mei 2025 mendatang.
Dampak dari kebijakan itu ada juga yang mengubah kota tujuan semula Jawa Tengah dan Jawa Timur ganti ke dalam kota dan provinsi (city tour).
“Kami mau tidak mau harus mengembalikan uang ke konsumen karena kondisinya begini dari data sementara yang diterima pada bulan April dan Mei, PO Tifanha melayani 30 pesanan perjalanan. Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 10 konsumen batalkan perjalanan mereka,” tandasnya.(Johan)
Discussion about this post