KOTA CIREBON, (FC).- Usaha perhotelan hingga kini belum terdampak kebijakan Presiden Prabowo yang membatasi perjalanan dinas bagi pegawai pemerintahan baik pusat hingga daerah. Dengan Pembatasan perjalanan dinas pemerintah berharap adanya efisiensi anggaran negara.
Namun, hal ini berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi usaha perhotelan, pasalnya hotel memiliki multiplier effect atau efek berganda terhadap usaha lainnya seperti tempat pariwisata, kuliner, dan industri kreatif lainnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki berharap, pemerintah tidak melakukan pembatasan perjalanan dinas karena akan berdampak buruk bagi usaha perhotelan dan restoran.
“Kami berharap Pak Prabowo tidak melakukan pembatasan perjalanan dinas. Karena hotel-hotel banyak yang disuport dari kegiatan dinas baik provinsi, pusat maupun daerah. Apalagi setelah Pandemi Covid-19, dunia pariwisata belum sepenuhnya pulih,” katanya, Rabu (20/11).
Pihaknya meminta, kegiatan dinas maupun perjalanan dinas berjalan seperti biasa tanpa adanya pembatasan, karena ia yakin setiap dinas memiliki kebijakan dan pertimbangan tersendiri dalam menggunakan anggarannya.
“Kami inginnya berjalan seperti biasa, karena setiap dinas atau kementerian bisa melihat bagaimana penggunaan anggaran tersebut,” imbuhnya.
Hingga kini hotel di Kota Cirebon sendiri belum terdampak signifikan terhadap pembatasan perjalanan dinas.
“Belum ada dampak signifikan, karena tahun 2024 ini sudah berjalan dari pengajuan tahun sebelumnya. Jadi, November sampai Desember 2024 berjalan seperti biasa. Lagipula, tingkat okupansi hotel tidak sebaik tahun 2023 lalu, kalau ada pembatasan bisa jadi tahun depan lebih buruk lagi,” ujarnya.
Sementara, Public Relations Hotel Santika Cirebon, Chicko Handoyo mengaku, menjelang akhir tahun ini belum ada dampak signifikan, karena sebagian besar dinas maupun kementerian membooking hotel menjelang hari H.
“Kalau di Santika sejauh ini masih ada tamu-tamu dari pemerintah, belum ada pembatalan perjalanan. Karena bookingnya mendekati hari H,” katanya.
Ia mengaku, perjalanan dinas memiliki market yang cukup baik pada jumlah okupansi yakni sekitar 30 persen.
“Sebenarnya di kami untuk pemerintahan memiliki okupansi yang cukup baik yakni sekitar 30 persen, lainnya dari korporat, online dan umum,” tutupnya. (Frans)
Discussion about this post