KOTA CIREBON, (FC).- Debat publik terakhir Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cirebon mengambil tema “Strategi Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Kota Cirebon Melalui Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan” berlangsung di salah satu ballroom hotel di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Rabu (20/11).
Dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko mengatakan, debat ketiga ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh dan mendalam visi-misi pasangan calon dalam upaya menyejahterakan masyarakat Kota Cirebon.
“Masyarakat Kota Cirebon ingin mengetahui sampai sejauh mana program visi-misi dan juga rencana ke depan jika terpilih menjadi walikota, karena di luar sana banyak masyarakat yang rumahnya masih belum layak huni, pengangguran masih tinggi, dan stunting yang naik turun dan lainnya,” terangnya.
Beralih ke isi dan materi debat, dimulai dengan pemaparan visi misi dari Paslon 1, Dani Mardani dan Fitria Pamungkaswati. Pemaparannya tentang mewujudkan kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan di Kota Cirebon.
Melalui slogan Religius, Maju dan Sejahtera (REMAJA), Dani berjanji akan melakukan berbagai macam upaya, seperti membangun infrastruktur. Dani mengatakan infrastruktur yang baik dapat menarik investasi lebih banyak di Cirebon.
“Apa itu infrastruktur yang mantap, harapannya pemerintah mampu memberikan fasilitas berupa jalan yang baik, trotoar yang rapi, drainase yang lancar, jembatan, PJU, dan tentu pemerintahan yang berbasiskan digital,” jelas Ketua DPD PAN Kota Cirebon ini.
Sedangkan Paslon Nomor 2, Eti Herawati dan Suhendrik memaparkan tema debat ketiga, selaras dengan visi misinya yakni Bersama Sepenuh Hati Membangun Kota Cirebon yang Sejahtera, Maju dan Berkelanjutan. Sebagai calon walikota, Eti berjanji akan melakukan pembangunan berkelanjutan dalam pemerintahannya jika terpilih nanti.
“Berbicara pembangunan berkelanjutan tentu tidak lepas dari terminologi tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup 17 poin, yang beberapa di antaranya pendidikan yang berkualitas, kehidupan sehat dan sejahtera, kesetaraan gender, dan lainnya,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan tersebut, Eti akan melakukannya dengan membuat 21 program yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, seperti penyediaan ruang publik, technopark, seragam gratis, dan beasiswa untuk mahasiswa yang aktif dan berprestasi.
Untuk Paslon Nomor 3, Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati berjanji melakukan pembangunan berkelanjutan dengan beberapa cara, seperti berpegang teguh pada Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 76 tahun 2021 tentang Rencana Detail Tata Ruang tahun 2021-2041.
“Adapun strategi untuk akselerasi pembangunan berkelanjutan infrastruktur perkotaan. Satu, dibangun dengan baik dan penuh rencana. Bila perlu pendampingan dari aparatur hukum. Kedua masterplan penanganan banjir, dan membentuk satgas cepat tanggap untuk mengatasi kerusakan infrastruktur kota. Tiga penataan trotoar, dan parkir agar tidak kumuh dan semrawut, ” tutur Siti Farida.
Untuk meningkatkan investasi di Kota Cirebon, Farida berjanji akan melakukan promosi yang masif dan perizinan yang mudah serta transparan, agar para investor lebih banyak yang berinvestasi di Kota Cirebon. Ia juga akan mengeluarkan beberapa program untuk mengatasi masalah pengangguran di Kota Cirebon.
“Mengutamakan pekerjaan warga Kota Cirebon, mengeluarkan kartu prakerja, pembuatan unit usaha baru Perumda, dan penguatan ekonomi kreatif dan UMKM, dan koperasi berbasis RW,” janji Farida. (Agus)
Discussion about this post