KAB. CIREBON, (FC).- Diduga karena dampak dari El Nino, harga beras di Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk beras premium dari yang sebelumnya Rp12.000 sekarang Rp 14.000. Sedangkan, untuk beras medium yang sebelumnya harga Rp10.000 – Rp11.000 sekarang dijual harga Rp12.000. Kenaikan tersebut baru terjadi pada minggu-minggu ini.
“Harga ini rata-rata di Pasar Pemerintah Kabupaten Cirebon. HET-nya harga beras premium Rp13.900 dan medium diharga Rp10.900,” kata Kepala Bidang Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok dan Penting pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Sidik Wibowo di ruang kerjanya, Rabu (6/9).
Menurutnya, kemarin pihaknya sudah mendapatkan peringatan saat rakornanas. Dampak El Nino juga akan berdampak terhadap kenaikan harga beras, kata dia, kenaikan harga beras itu tidak hanya terjadi di Kabupaten Cirebon saja, namun di sejumlah wilayah di Indonesia. “Musim panas ini, bukan hanya Cirebon saja. Tapi nasional.
Bahkan, di luar Cirebon harga beras lebih tinggi lagi. Kami harap bantuan beras sembako 10 kg untuk PKH harus cepat turun,” katanya.
Kenaikan harga beras juga terjadi di Bulog. Sebelumnya harga beras SPHP dijual dengan harga Rp 9.000. Mulai per 1 September 2023, beras SPHP dijual dengan harga Rp 9.950.
Dengan kenaikan tersebut, langkah yang dilakukan oleh Disperdagin akan kordinasi dengan Satgas Pangan Polresta Cirebon dan juga Bulog cabang Cirebon untuk melakukan operasi pasar.
“Langkah kita kedepan operasi pasar. Tapi harus kordinasi dengan bolog dan yang lainnya, karena harus melibatkan yang lainnya juga,” ujarnya.
Sidik juga memastikan stok beras yang ada di Bulog. Katanya, sampai dengan El Nino selesai, stok Beras di Kabupaten Cirebon aman.
Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar jangan dulu hawatir dan panic buying.
Sebelumnya, harga kebutuhan pokok masyarakat kini mengalami kenaikan, salah satunya beras. Pantauan di Pasar Sumber, sejumlah pedagang mengakui harga beras telah mengalami kenaikan sejak sebulan yang lalu.
Salah satu pedagang di Pasar Sumber, Aan mengatakan, kenaikan harga beras pada tokonya terjadi sejak adanya kenaikan BBM.
Hal tersebut berdampak kepada para penjual beras di pasar Sumber. “Kenaikan beras sudah terjadi hampir 1 bulan, rata-rata kenaikan terjadi hampir sepuluh persen untuk per liternya,” kata Aan, Selasa (5/9).
Ia mengatakan, perubahan ini memang tidak mengakibatkan usahanya menjadi sepi, namun banyaknya keluhan dan adanya pengurangan stok beras memang terjadi saat ini.
“Rame si rame, ya cuma banyak keluhan, trus stoknya juga berkurang, karena mungkin di pabriknya rebutan, yang biasanya bisa stok 5 sampai 6 ton,paling sekarang cuma 2 ton,” katanya.
Saat ini, beras standar semula dari harga Rp11.000 menjadi Rp12.500, sedangkan untuk beras super dari Rp12.500 menjadi Rp14.000.
Sedangkan beras premium curah hanya menjual per 5 kg, dengan harga Rp65.000 dan akan mengalami kenaikan menjadi Rp70.000.
Akibat kenaikan ini, pastinya banyak keluhan dari pembeli. Salah satunya adalah Amel, dirinya mengaku, tidak dapat berbuat apa-apa.
“Kami mau ngeluh ke siapa? Harga beras naik lagi. Tapi, karena kebutuhan pokok, ya terpaksa dibeli,” kata Amel.
Selain itu, dengan adanya kenaikan harga beras di sejumlah pasar di Kabupaten Cirebon, berimbas juga kepada penjual warung nasi.
Menurut Lestari pemilik warung nasi di Sumber mengaku, pihaknya dengan terpaksa harus mengurangi porsi nasinya. “Iya paling kita kurangi porsi nasinya. Berasnya tidak kira-kira naiknya, per kilonya naik Rp1.500, kata Lestari. (Ghofar)
Discussion about this post