Walau cepat dan praktis atas hadirnya mesin panen moderen, dikeluhkan oleh sejumblah buruh tani. Hal ini dikarenakan berkurangnya pendapatan mereka, karena otomatis dengan hadirnya mesin combine maka para buruh tani ini kebanyakan menganggur saat panen raya tiba.
“Jujur saja, para buruh tani banyak yang kecewa dengan hadirnya mesin panen padi moderen. Karena para buruh tani sekarang banyak yang menganggur, padahal kerjaan ini adalah musiman yang cukup diandalkan oleh kaum buruh tani disetiap tahunnya,” ujar Samin buruh tani asal Desa Wanasalam Kecamatan Ligung.
Masih dikatakan Samin, dirinya bersama buruh tani lainnya hanya bisa pasrah dan mengelus dada saja atas merebaknya mesin panen moderen. Padahal sebelumnya setiap musim panen tiba adalah ladang mencari penghasilan untuk menutup utang- utang di masa musim paceklik.
“Ya mau gimana lagi, memang sekarang setiap pekerjaan sudah mulai bergeser dari manual ke mesin moderen. Kita terima nasib saja sebagai buruh kecil di pedesaan, harus rela pekerjaannya tergusur oleh jaman yang moderen,” pungkasnya memelas. (Munadi)