KOTA CIREBON, (FC).- Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman kondisinya sangat memprihatinkan. Sebagian besar atap yang menaungi benda-benda pusaka dan bersejarah sarat dengan nilai kehidupan ini jebol.
Di musim penghujan, air dengan deras masuk melalui atap yang jebol sehingga mengancam kelestarian benda-benda bersejarah di bawahnya. Dengan keterbatasan sumber daya yang ada, Keraton Kanoman melakukan perawatan seadanya.
Juru bicara Keraton Kanoman Ratu Raja Arimbi Nurtina mengaku, kondisi Museum Gedung Pusaka yang memprihatinkan sudah berlangsung sekitar satu tahun ke belakang.
“Kondisi ini sudah sekitar satu tahun. Sementara ini, kita geser-geser benda pusaka yang ada di bawahnya supaya tidak kena air hujan,” katanya, Selasa (25/3).
Ia melanjutkan, kerusakan atap museum disebabkan oleh usia material yang sudah menua diperparah dengan kondisi cuaca di Cirebon yang cenderung berlimpah matahari ketika musim kemarau dan hujan deras ketika musim penghujan.
“Saat ini banyak bocor karena memang usia kayu dan gentingnya sudah harus diganti dan beberapa dinding-dindingnya juga terkelupas sehingga perlu dilakukan perawatan ataupun renovasi secepatnya,” ujarnya.
Ia menyatakan, benda-benda pusaka yang bersejarah di Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman sebagian besar terbuat dari kayu yang usianya sudah puluhan bahkan ratusan tahun.
“Karena khawatir akan mempengaruhi benda-benda pusaka yang ada di dalamnya. Benda-benda pusaka yang ada dalamnya tidak hanya terdiri dari metal tetapi juga dari kayu-kayu sehingga harus segera diamankan,” terangnya.
Ia berharap, ada perhatian dari pemerintah daerah setempat dan pihak-pihak yang peduli terhadap kelestarian sejarah sehingga Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman terpelihara dengan baik dapat mendukung penelitian, pembelajaran, sekaligus pemahaman nilai-nilai agung para leluhur.
“Karena kemampuan kami yang terbatas, sementara ini kami melakukan perawatan seadanya saja,” pungkasnya. (Frans)
Discussion about this post