KOTA CIREBON, (FC).- Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Kota Cirebon, menggelar Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) gelombang kedua di sebuah hotel, Selasa (17/11).
Ketua Bawaslu Kota Cirebon M Joharudin menyampaikan, SKKP ini
dalam upaya penguatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu dan Pilkada.
Kemudian diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis, tentang pengawasan serta sebagai sarana berbagi pengetahuan dan keterampilan partisipasi masyarakat.
“Program SKKP imk menjadi sarana pendidikan Pemilu dan Pilkada serta pengawasan bagi masyarakat,” ucap Johar kepada FC.
Melalui SKPP ini, lanjut dia, Bawaslu berupaya menyediakan fasilitas yang baik dan optimal bagi masyarakat untuk memperoleh pengetahuan serta keterampilan melakukan pengawasan partisipatif.
“Selain sebagai pengawas partisipatif, peserta SKPP daring nantinya akan menjadi kader yang merupakan perpanjangan tangan Bawaslu dalam menggerakkan masyarakat untuk turut melakukan pengawasan partisipatif Pemilu dan Pilkada,” ucap Abhan.
Dalam kegiatan ini juga membuka ruang diskusi, yang memungkinkan untuk menggali lebih dalam pengetahuan mengenai Pemilu, Pilkada, dan pengawasannya.
“Peserta akan menjalani evaluasi pada masa akhir pembelajaran. Peserta akan mendapatkan sertifikat kalau dinyatakan lulus evaluasi,” ungkapnya.
Johar menyebutkan, kegiatan ini diikuti 23 orang dengan melibatkan aktivis, mahasiswa dan berbagai komunitas.
Tentunya dengan persyaratan, diantaranya tidak terdaftar sebagai anggota atau pengurus partai atau tim pemenangan peserta Pemilu dalam tiga tahun terakhir dan bukan penyelenggara Pemilu.
Sementara Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati yang membuka kegiatan mendorong agar hak masyarakat dalam demokrasi harus dikawal dengan baik. Untuk itu SKKP ini bertujuan untuk mengawal demokrasi.
Pihaknya mengapresiasi Bawaslu Kota Cirebon yang menyelenggarakan kegiatan SKKP ini.
Walaupun tidak dalam waktu dekat Kota Cirebon menggelar pilkada atau hajatan politik lainnya, namun kesiapan Bawaslu sejak jauh-jauh hari merupakan hal yang baik.
“Dari kegiatan ini diharapkan para peserta dapat terlibat mengawasi pesta demokrasi nanti. Tidak hanya dalam momentum Pemilu dan Pilkada saja, namun lebih jauh adalah turut andil dalam mengubah mindset umum peserta dan pemilih,” pungkasnya. (Agus)