KAB. CIREBON, (FC).- Akibat dampak virus Corona atau Covid-19, banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Cirebon banyak yang “gulung tikar” atau tidak lagi aktif. Bahkan, yang masih aktif sekalipun omsetnya menurun hingga 80 persen lebih tiap minggunya.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon, Mohamad Fery Afrudin, omset para pelaku UMKM di daerahnya di tengah pandemi Covid-19 ini merosot tajam. Bahkan, data yang ada di dinasnya, dalam seminggu banyak UMKM yang tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.
“Omsetnya menurun 80 hingga 100 persen. Tidak sedikit pula UMKM yang gulung tikar. Ya karena dampak dari adanya Covid-19 ini,” kata Fery, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (3/6) kepada wartawan.
Ia mengaku, Pemerintah Kabupaten Cirebon telah mengeluarkan kebijakan baru untuk upaya memulihkan UMKM di daerah ini. Yakni yang disebut dengan gerakan masyarakat peduli UMKM.
Fery menyebutkan, berdasarkan data yang dipegang pihaknya, banyak UMKM yang omsetnya terjun bebas dibandingkan sebelum adanya Covid-19 ini. Contohnya, kata dia, seperti sektor UMKM yang bergerak di bidang konveksi hanya mendapatkan Rp 2 juta perminggu. Normalnya, omset mereka mencapai Rp 10 juta perminggu.










































































































Discussion about this post