MAJALENGKA, (FC). – Pemerintah Kabupaten Majalengka langsung melakukan penanganan banjir di lahan pertanian seluas 300 hektare yang berada di tujuh desa di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana mengungkapkan setelah banjir yang menerjang di Kabupaten Majalengka bagian utara itu, pemerintah mendata jumlah sawah yang terendam.
“Padi yang terendam banjir ini terancam gagal panen,” katanya saat meninjau lokasi, Kamis (7/1).
Tarsono menjelaskan Pemkab Majalengka akan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan tersebut.
Diantaranya, Pemerintah Daerah Majalengka akan mengajukan dana sebesar Rp17 miliar kepada pemerintah pusat.
“Di bulan Januari ini, seizin pak Bupati akan mencoba mengajukan sejumlah anggaran ke pusat, perkiraan sekira Rp17 miliar,” kata Wabup Tarsono.
Menurutnya, permasalahan banjir selama ini perlu respon dan sinergitas bersama antara masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar permasalahan saluran air bisa segera teratasi.
Ia mengaku akan menjemput bola ke pemerintah pusat sehingga saluran air Sungai Cibuaya bisa dinormalisasi dan diatasi dengan penanganan yang permanen. Sedangkan, untuk realisasinya mungkin tahun 2022 mendatang.
Kendati demikian, pihaknya juga sebagai langkah antisipasi penanggulangan banjir, Pemkab Majalengka akan berkoordinasi dengan melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk penanganan darurat.
Sementara itu, Camat Jatitujuh, Ikin Asikin menjelaskan banjir tersebut akibat luapan Sungai Cibuaya yang tidak mampu menampung air. Hal ini akibat kiriman dari hulu menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya akan melakukan sejumlah upaya. Salah satunya melakukan pembongkaran di pintu air Bendungan Prakati.
“Untuk mengatasi banjir tersebut, kami pemerintah kecamatan akan melakukan pembongkaran di pintu air Bendungan Prakati dan normalisasi aliran Sungai Cibuaya,” pungkasnya. (Munadi)
Discussion about this post