Kabar baik datang ke keluarganya, tepatnya Jumat (5/5) kemarin, Hp sang adik bernama Warsa berdering. Begitu diangkat terdengar jelas suara sang kakak Jariah. Sembari menangis Jariah bercerita tentang kepedihannya selama bekerja di sang majikan di Riyad.
Jariah Pun meminta kepada keluarga di Indonesia agar bisa segera membantu kepulangannya. Dikatakan dalam telepon itu, Jariah sudah tidak betah dan ingin segera pulang.
Di katakan sang adik, kakaknya saat melakukan komunikasi seolah olah ada rasa ketakutan, Dia saat ngobrol serasa tergesa gesa. Dan begitu terputus nomor yang digunakan Jariah itu sudah tidak bisa dihubungi lagi.
“Kakak saya menelepon pada jumat 5 Mei kemarin, dia menangis dan ingin pulang, namun sang majikan katanya melarang pulang entah sampai kapan. Padahal kakak saya sudah bekerja selama 13 tahun, tapi toh belum juga bisa pulang,” kata Warsa, adik Jariah kepada wartawan, Selasa (9/5).
Dari itu kata Warsa, dirinya atas nama keluarga memohon kepada pemerintah agar bisa segera mengurus kepulangan kakaknya Jariah, serta mengurus hak hak normatif nya selama kakaknya bekerja.
“Sebagai rakyat, saya mohon kepada pemerintah agar segera memulangkan kakak saya. Tolong pak bantu saya segera pulangkan kakak saya dan minta di urus hak haknya seperti upah kerja selama 13 tahun,” ujar Warsa sambil menangis.