KOTA CIREBON, (FC).- Pemkot Cirebon terus mengembangkan Wisata Heritage di Kawasan Kota Lama sebagai upaya pelestarian budaya dan peningkatan sektor pariwisata.
Fokus pengembangan ini dilakukan melalui pemetaan bangunan bersejarah, pelestarian nilai budaya, serta kolaborasi dengan komunitas dan pemangku kepentingan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan wilayah Kecamatan Pekalipan dan Lemahwungkuk menjadi prioritas, karena memiliki sebaran bangunan bersejarah yang masih terawat dengan baik.
“Bangunan-bangunan di kawasan tersebut masih terpelihara. Tinggal bagaimana kita mengoptimalkannya agar dapat memberikan nilai tambah dari sisi pariwisata,” ujar Agus, Jumat (18/4).
Beberapa kawasan yang menjadi perhatian utama, antara lain Pecinan, Kampung Arab, dan area sekitar Lapangan Kebumen. Kawasan tersebut memiliki jejak sejarah kolonial, seperti gereja tua dan gedung peninggalan Belanda yang sarat nilai historis.
Agus menjelaskan, pengembangan wisata kota lama dilakukan dengan pendekatan tematik, yakni menjaga nilai sejarah bangunan sambil menambahkan fasilitas pendukung guna memperkuat daya tarik wisata.
Baca Juga: Gedung BAT Kawasan Kota Tua Akan Dikelola Investor
Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan yakni pemanfaatan gedung eks pabrik British American Tobacco (BAT) menjadi hotel berkonsep heritage. Meski difungsikan ulang, struktur dan nilai arsitektur asli bangunan tetap dipertahankan.
“Gedung BAT akan dimanfaatkan pemiliknya menjadi hotel heritage. Jadi fungsi ekonominya bertambah, tetapi nilai sejarahnya tetap dijaga,” kata Agus.
Selain itu, Pemda Kota Cirebon juga berencana memperkuat identitas kawasan Keraton Cirebon dengan menambah penanda visual khas serta menata ruang publik di sekitarnya. Langkah ini diharapkan menciptakan pengalaman wisata budaya yang lebih otentik bagi pengunjung.
Baca Juga: Jatim Park Calon Pengelola Gedung BAT
“Kami ingin ada penanda visual yang mempertegas karakter kawasan keraton. Spot-spot di sekitarnya pun harus mendukung konsep wisata budaya,” terangnya.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan daya tarik wisatawan, konsep kota lama juga mencakup penyediaan fasilitas publik yang tetap mempertahankan keaslian kawasan heritage.
Disbudpar Kota Cirebon turut menggandeng komunitas sejarah lokal seperti Cirebon History yang aktif menyelenggarakan walking tour di kawasan kota tua. Kegiatan ini terbukti mampu menumbuhkan minat wisatawan terhadap sejarah Kota Cirebon.
“Kami sudah menjalin kolaborasi. Dukungan kami saat ini berupa publikasi dan koneksi dengan berbagai stakeholder, seperti Bank Indonesia dan sejumlah BUMN,” pungkasnya. (Agus)
Discussion about this post