KAB. CIREBON, (FC).- Kementerian Desa, Pambangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar kegiatan Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara ke XXIII di Kabupaten Cirebon, Rabu (19/10).
Pada kegiatan tersebut sejumlah temuan baru dari bidang pertanian, perikanan, perkebunan maupun lainnya turut ditampilkan, hasil kerja keras masyarakat, kepala desa, pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi.
Tidak hanya itu, sebagai apresiasi terhadap temuan inovasi baru Kementerian Desa PDTT juga memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang berhasil menciptakan teknologi terbarukan ini.
Menteri Desa, Pambangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar mengatakan, di dalam Undang-Undang Desa tahun 2014 TTG dicantumkan sebanyak 4 kali yang menandakan pentingnya inovasi yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.
Pertama kepada kepala desa menjalankan pemerintahan desa, pembangunan pembinaan masyarakat, kepala desa harus memanfaatkan teknologi tepat guna.
Kedua pengembangan TTG harus dipertimbangkan ketika kepala desa memprioritaskan program desanya. Ketiga pembangunan kawasan perdesaan salah satunya harus ditempuh menggunakan TTG. Keempat pemerintah desa dan pemerintah daerah dalam urusan pembangunan masyarakat desa harus menempuh hasil dari TTG dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat desa.
“Arah kebijakan pembangunan desa terkait infrastruktur harus sesuai, pemanfaatan dana desa terhadap TTG ini juga penting bagi kepentingan masyarakat desa,” jelasnya.
Sejak tahun 2015 sampai 2022 jumlah temuan baru peralatan TTG yang telah digunakan sebanyak 999 alat pertanian, alat peternakan sebanyak 65.389 dan alat bidang perikanan 45.466.
“Dampaknya peralatan TTG ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Kemudian pemanfaatan TTG juga mampu mempercepat produksi baik di bidang pertanian, peternakan dan perikanan,” tegasnya.
Sejak tahun 1999 di mana TTG mulai diselenggarakan dan rutin diadakan setiap tahun ini, sambung dia, bertujuan untuk kepentingan masyarakat desa, kabupaten maupun provinsi sebagai hikmah dari reformasi.
Terkait kondisi ekonomi dunia seperti saat ini mengalami tantangan yang luar biasa. Oleh karena itu, kata dia, sejumlah upaya harus dimaksimalkan dan dilakukan agar ekonomi Indonesia kokoh dan kuat. Maka semaksimal mungkin harus banyak menggunakan barang dalam negeri.
“Saat ini Kemendes PDTT banyak menggunakan produk UMKM dan BUMDes sebagai upaya menjaga perekonomian nasional,” tegasnya.
Terkait ketahanan pangan mengingat iklim dunia sedang tidak menentu. Dikatakannya saat ini Kemendes PDTT mendapatkan arahan presiden untuk bisa memanfaatkan lahan kosong di masing-masing desa dalam rangka mengantisipasi krisis pangan. Maka dengan adanya TTG, dapat memotivasi agar dapat membuat teknologi baru untuk mempermudah kehidupan masyarakat desa. Selain itu juga mampu meningkatkan nilai produk yang dikeluarkan oleh masyarakat desa.
“Dari hasil temuan-temuan baru ini secara otomatis akan menjadi hak paten bagi penciptanya dan sudah kami daftarkan ke dalam HAKI,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, H Uu Ruzhanul Ulum menuturkan, kegiatan kali ini untuk memberikan inovasi bagi para pemimpin terutama bagi kepala desa guna memberikan inovasi lebih baik lagi untuk melayani masyarakat dengan prima terutama masyarakat desa.
“Sehebat apapun loncatan teknologi di era 5.0 kalau tidak ada pangan akan terguncang mulai dari ekonomi, politik dan keamanan,” terangnya.
Lebih lanjut, kata dia, bidang pertanian sekarang bukan saatnya lagi melaksanakan pertanian secara manual. Akan tetapi harus ada inovasi dengan melahirkan sejumlah teknologi tepat guna baik bersifat sederhana maupun canggih untuk mengelola hasil pangan.
“Terima kasih kepada inovator Jawa Barat, baik kepala desa, bupati maupun masyarakat yang menciptakan teknologi terbarukan seperti mesin perontok padi, pengupas kulit kolangkaling dan ada 6 inovasi teknologi tepat guna lainnya yang berhasil diciptakan di Jawa Barat,” ujarnya.
Menanggapi terkait prestasi yang berhasil dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai desa tertinggal. Dirinya menegaskan bukan mengabaikan kepemimpinan sebelumnya yang masih meninggalkan desa sangat tertinggal dan desa tertinggal.
Belum genap 5 tahun menjabat bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dirinya mengklaim sekarang tidak ada lagi desa sangat tertinggal maupun desa tertinggal di Jawa Barat. Maka dirinya mengartikan itu sebagai bentuk kerja keras bupati dan kepala desa untuk memajukan desanya yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
“Inovasi ini sekarang ada yang di produksi masal oleh pemerintah seperti mesin perontok padi, pemerintah juga akan memberikan bimbingan supaya masyarakat bisa menciptakan inovasi lain dan tidak menutup kemungkinan ada sokongan anggaran dari pihak swasta. Terlebih lagi hasil ciptaan ini secara otomatis akan diberikan hak paten bagi siapapun yang menciptakannya,” pungkasnya. (Ghofar)
Discussion about this post