KAB. CIREBON, (FC).- Perum Bulog Cabang Cirebon telah menggelontorkan 243.000 Kg atau 243 ton beras medium untuk operasi murah (OPM) sejak Januari 2024 sebagai upaya meredam gejolak harga di pasaran.
Kegiatan OPM ini dilaksanakan bersama dinas teknis pemerintah daerah di wilayah kerja Bulog Cirebon yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka dan Kuningan atau Cimajakuning.
Berdasarkan data update dari Bulog Cirebon per hari ini, beras medium program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 243 ton itu telah digelontorkan untuk wilayah Kuningan sebanyak 91.500 Kg.
Kemudian Kabupaten Cirebon sebanyak 71.500 Kg, Kota Cirebon sebanyak 60.000 Kg, Kabupaten Majalengka sebanyak 20.000 Kg, dan Kabupaten Kuningan sebanyak 91.500 Kg.
Wakil Kepala Bulog Cirebon, Karyudi saat dihubungi FC melalui pesan WhatsApp pada Kamis (22/2) mengatakan, kegiatan OPM di Cimajakuning ini telah dilakukan sebanyak 24 kali.
Jumlah 243 ton itu belum termasuk beras SPHP yang digelontorkan ke mitra-mitra agen atau toko beras di pasar-pasar.
Serapan beras SPHP yang digelontorkan untuk mitra Bulog yang ada di pasar-pasar ini angkanya cukup besar.
“Kurang lebih 150 ton/hari untuk 4 kabupaten kota,” kata Waka Bulog Cirebon melalui pesan singkatnya.
Sementara itu, pada Kamis (22/2), Bulog melaksanakan kegiatan operasi pasar beras SPHP di dua lokasi yaitu di Desa Sindang Kampeng Kuningan dan Kelurahan Perbutulan Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan pantauan FC, kegiatan OP beras SPHP di Kelurahan Perbutulan yang dilaksanakan Bulog bekerjasama dengan Disperdaging Kabupaten Cirebon diserbu ratusan warga yang rela ngantri panjang.
Mereka sudah datang ke lokasi sejak jam 7 pagi. Dalam operasi pasar yang dimulai jam 8 pagi itu, Bulog menyiapkan 10 ton beras yang diangkut 1 armada truk.
Dalam waktu 4 jam, hingga jam 12 siang, 10 ton beras OP tersebut ludes terjual.
Beras SPHP ini dijual Rp10.400/Kg. Harga jual tersebut lebih murah dari pasaran yang saat ini mencapai Rp16.000/Kg.
Bahkan harga jual beras kualitas medium dalam pelaksanaan OP ini dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Permendag sebesar Rp10.900/Kg.
Beras OP itu dikemas dalam kantong isi 5 Kg dengan pembelian dibatasi maksimal 2 kantong perorang.
Lurah Perbutulan, Tura mengatakan, digelarnya OP Beras SPHP ini berawal adanya banyaknya permintaan dari warga,.
Kemudian ditindaklanjuti pihak kelurahan dengan pengajuan ke Disperdagin. Lalu dari Disperdagin mengajukannya ke Bulog Cirebon.
Menurutnya, selain dari warga Perbutulan, ada juga warga dari luar wilayah seperti dari Watubelah, Pejambon, Pagergunung, dan dari Sumber.
“Waktu pengajuan awalnya berdasarkan jumlah KK, hanya saja aturan dari Bulog tidak boleh karena Operasi Pasar ini sifatnya buat umum. Jadi tidak bisa diatur dari kita. Kalau pengennya kita kan untuk warga kita sendiri, sudah selesai baru ke luar. Tapi karena aturannya begitu, jadi kita mengikuti aturan,” ujar Tura.
Sementara itu, Subkor Bahan Pokok Penting (Bapokting) Disperdagin Kabupaten Cirebon, Bambang Ryadi mengatakan, kegiatan OP bersama Bulog ini adalah yang keempat kalinya.
Sebelumnya kegiatan OP Beras SPHP telah dilaksanakan di Desa Ender Kecamatan Pangenan, Desa Ambulu Kecamatan Losari, dan Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang yang dilaksanakan sejak awal Februari lalu.
“Setelah dari sini, besok Kamis kita OP di Desa Bakung Lor dan Seninnya di Desa Bakung Kidul,” jelas Bambang.
Salah satu warga, Romlah, usai membeli 2 kantong beras SPHP mengatakan dirinya sangat terbantu sekali adanya OP ini.
“Harganya Rp10.400 perkilo. Per KK dapat 10 Kg maksimal. Kalau di warung kemarin saya beli Rp17.500 perkilo, jauh sekali selisih harganya. Alhamdulillah, sangat terbantu untuk kita-kita dengan harga di warung yang sangat mahal, di sini harganya Cuma Rp10.400,” ungkapnya. (Andriyana)