KOTA CIREBON, (FC).- Sejumlah muara sungai yang mengarah ke Laut Cirebon mengalami sedimentasi atau pendangkalan.
Hal ini dikarenakan sampah atau tanah yang terbawa dari hulu, yang kemudian tersedimentasi dibagian hilir atau muara sungai.
Hal ini pula yang terjadi di Muara Sungai Kedung Pane, sungai yang membelah Kota dan Kabupaten Cirebon mengalami sedimentasi yang cukup parah.
Menurut Lurah Kesenden Rulianto, sedimentasi ini berpotensi menimbulkan bencana banjir dan membahayakan warganya yang bermukim disekitar muara sungai tersebut.
Untuk itu pihak Pemkot Cirebon telah melayangkan permintaan pengerukan kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis).
“Alhamdulillah, direspon oleh BBWS Cimancis dengan pengerukan menggunakan alat berat,” jelas Rulianto saat memantau langsung proses pengerukan sedimentasi, Kamis (23/9).
Diceritakan Ruli, Wakil Walikota Eti Herawati prihatin dengan sedimentasi yang cukup parah di muara Sungai Kedung Pane ini.
Kemudian berkoordinasi dengan BBWS yang memiliki kewenangan atas sungau itu.
Sekaligus sebagai pihak yang memiliki alat berat untuk kegiatan pengerukan.
Tujuannya selain mencegah banjir, juga mempermudah warganya yang berprofesi sebagai nelayan untuk melaut.
Akibat sedimentasi ini, lanjut Ruli, pendapatan nelayan menurun drastis. Penyebabnya lalu lintas nelayan terganggu, sehingga tangkapan ikan berkurang.
Ditambah lagi air laut tercemar sampah, sehingga ikan atau tangkapan nelayan lainnya juga berkurang.
“Berdasarkan laporan warga, sampah berasal dari hulu yang terbawa saat debit air tinggi. Sedangkan warga sekitar mengaku tidak ada yang buang sampah sungai atau di pantai. sedimentasi mencapai 1,5 meter, bahkan tumpukan sampah sudah menutup bibir pantai Kesenden sepanjang sekitar 1 kilometer,” ujarnya.
Disebutkannya, di Kelurahan Kesenden terdapat 170 nelayan yang bergantung hidupnya dari melaut. Hasil tangkapan ikan dijual langsung ke masyarakat atau di pelelangan ikan wilayah setempat.
“Mudah-mudahan, setelah dilakukan pengerukan, nelayan bisa lancar lagi melaut dan pendapatannya kembali normal,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Rukun Nelayan Samadikun Kota Cirebon, Sofyan mengapresiasi langkah Pemda Kota Cirebon yang langsung merespon keluhan nelayan.
“Semoga upaya yang dilakukan pemda yang terbaik untuk para nelayan,” ujarnya.
Namun Sfyan juga berharap, kegiatan pengerukan bisa dilakukan secara rutin sebelum musim hujan. “Sehingga saat musim melaut nanti lalu lintas perahu nelayan tidak terganggu,” tandasnya. (Agus)
Discussion about this post