KUNINGAN, (FC).- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan menutup pelayanan hingga minggu besok. Penutupan tersebut setelah adanya 19 pegawai RSUD 45 Kuningan dinyatakan positif Covid -19.
Direktur RSUD 45 Kuningan, dr. Dekki Saefullah saat dihubungi membenarkan bahwa rumah sakit yang dia pimpin dengan terpaksa harus tutup sementara. Dan hingga hari minggu besok tiap harinya akan dilakukan dekontaminasi.
Diakui Dekki, kemarin sore mendapat informasi hasil swab yang terkahir keluar ada 19 orang pegawai yang dinyatakan positif Covid -19, terdiri dari dokter, petugas administrasi, perawat dan lainnya.
“19 orang yang positif itu tersebar di beberapa ruangan, jadi dengan terpaksa setelah kita konsultasikan dengan komite medik, dan ketua IDI serta bupati. Atas saran mereka kita harus melakukan penutupan total terhadap pelayanan umum,” jelas Dekki, Rabu (26/8).
Jadi, lanjut Dekki, mulai hari ini Rabu (26/8) sampai minggu (30/8) esok rumah sakit ditutup sementara, namun pasien yang sedang mendapat perawatan tetap berjalan. Hanya pelayanan baru tidak menerima.
“IGD dan lainnya kita tutup sementara sampai minggu, karena hari ini kita melakukan sterilisasi atau dekontaminasi semua ruangan. termasuk hari ini kita di bantu oleh Damkar untuk melakukan dekontaminasi,” kata Dekki yang saat ini sedang Work From Home (WFH).
Muncul kluster susulan ini, diakui Dekki merupakan hasil Swab dari sekitar 400 pegawai RSUD 45 pasca 18 tenaga medis dari 150 orang yang dilakukan Swab massal di awal. Dan setelah Swab seluruh pegawai ditemukan ada 19 orang lagi yang dinyatakan positif.
“Tapi 19 orang ini sudah lewat masa inkubasi, waktu hasil datang setelah swab itu 15 hari, jadi penutupan kali ini hanya untuk dekontaminasi saja, karena 19 orang itu tersebar hampir diseluruh ruangan,” ujar Dekki.
Selain itu, Dekki menyebutkan melakukan tracing kepada keluarga dari 19 orang yang dinyatakan positif Covid -19 tadi.
Sedangkan untuk kunjungan pasien, seperti sebelumnya dilakukan pembatasan, artinya hanya boleh pihak keluarga saja yang menunggu pasien yang dirawat. Sedangkan tamu atau pengunjung pasien dilarang membesuk.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Agus Mauludin sekaligus juru bicara Tim Crisis Center Percepatan Penanganan Covid-19 Kuningan mengatakan, pihaknya akan melakukan tracking medis atau rekam medis kepada keluarga dan lingkungan yang sebelumnya mengalami kontak erat dengan belasan orang terpapar positif Covid-19.
“Kami akan lakukan tracking medis atau rekam medis,” katanya saat dihubungi, Rabu (26/8)
Mengenai pentupan pelayanan di RSUD 45 Kuningan, kata dia, ini sebagai salah satu tindakan dalam melakukan dekontaminasi terhadap sejumlah dan lingkungan masyarakat itu sendiri.
“Perlakukan ini sebagai standar medis untuk kembali lakukan sterilisasi. Tindakannya, melakukan penyemprotan cairan disinfektan dan bersih-bersih seperti begitu,” katanya.
Untuk belasan nakes dan karyawan yang positif Covid-19, kata Agus, mereka sudah melakukan karantina dan mengikuti perawatan medis seperti pada umumnya.
“Mengenai masa karantina memang sudah habis, terhitung hingga masa sekarang itu 15 hari,” katanya.
Namun tidak ada salah, kata dia mereka (karaywan positif Covid-19) lakukan karantina berikutnya dan saat penutupan pelayanan ini.
Klaster RSUD
Sebelumnya, muncul klaster RSUD 45 Kuningan. Ketika itu, 19 orang di lingkungan RSUD 45 Kuningan terkonfirmasi Covid-19. Ke 19 orang itu merupakan tenaga medis dan pegawai rumah sakit. Kali ini pun sama 19 tenaga kesehatan positif Covid-19. (Ali)
Discussion about this post