KOTA CIREBON, (FC).- Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) sebagai transformasi dari Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis), memiliki peran yang lebih strategis dan luas dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.
Jika dahulu masih berbentuk Kopertis hanya melayani pembinaan dan pengawasan perguruan tinggi swasta, saat ini LL Dikti juga menaungi perguruan tinggi negeri di wilayahnya.
Demikian diungkapkan Kepala LL Dikti Wilayah IV Jawa Barat-Banten Uman Suherman.
Diharapkan Uman melalui Rakor LL Dikti ini para pimpinan PTN dan PTS akan lebih cepat memahami dan menentukan strategi dalam upaya mencapai target kebijakan pemerintah melalui Kemendikbud.
Untuk itu, pada tiap awal tahun pihaknya menggelar rapat koordinasi kebijakan pendidikan tinggi dan program LL Dikti Wilayah IV.
Karena perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia dari tahun ke tahun telah mengalami banyak perubahan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
“Perkembangan pendidikan tinggi juga banyak mengalami perubahan pada peningkatan akses, relevansi dan daya saing. Namun kemajuan kualitas pada pendidikan tinggi saat ini menjadi sorotan publik. Dikarenakan, kemajuan kualitas merupakan salah satu faktor yang sangat mendorong kemajuan pembangunan pendidikan tinggi. Diantaranya membangun kualitas tenaga kerja yang profesional,” ungkapnya.
Uman menegaskan, peningkatan mutu pendidikan tinggi merupakan prioritas pertama dari rencana strategis pendidikan tinggi.
Perannya sangat penting dalam menjawab kondisi dan tantangan yang ada saat ini.
Peran perguruan tinggi harus dapat mencetak Sumber Daya Manusia terampil (skillfull), unggul, berdaya saing tinggi, kompetitif dan inovatif.
Dalam mewujudkan peningkatan mutu perguruan tinggi, maka diperlukan komitmen yang kuat dari semua unsur pimpinan Lembaga.
“Maka dari itu, kita undang semua PTN dan PTS pada Rapat Koordinasi Kebijakan Pendidikan Tinggi dan Program Kerja Tahun Anggaran 2021 di Cirebon ini. Kegiatan yang dibagi menjadi 4 sesi sesuai dengan bentuk perguruan tinggi ini mengundang beberapa narasumber yang berasal dari Kemendikbud, Kemenkumham, KPK dan juga PT. Telekomunikasi Indonesia,” imbuhnya.
Sementara Sekretaris LLDIKTI Wilayah IV Dharnita Chandra yang juga sebagai ketua panitia kegiatan menyampaikan, pembagian sesi pelaksanaan rakor yang disesuaikan dengan bentuk perguruan tinggi.
Selain untuk penerapan protokol kesehatan juga seluruh materi akan direlevansikan dengan masing-masing bentuk perguruan tinggi.
“Rakor kali ini membahas beberapa topik mengenai kebijakan pendidikan tinggi, penjaminan mutu, link and match DUDI, Anti Korupsi dan Anti kekerasan seksual,” tandasnya. (Agus)
Discussion about this post