Perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon Dipadati Ribuan Warga

LEMAHWUNGKUK, (FC).- Perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon Sabtu (8/2) kemarin yang dikemas dalam Parade Budaya Nusantara berlangsung meriah. Ribuan masyarakat memadati jalanan yang dilintasi oleh iring-iringan parade.

Bukan hanya masyarakat Kota Cirebon saja yang ikut menyaksikan perayaan tersebut, masyarakat dari luar Kota Cirebon pun ikut menyaksikan perayaan Cap Go Meh.

Rombongan parade yang bergerak dari mulai pukul 13.00 ini terdiri dari 25 kelompok dari Joli para dewa-dewi dari masing-masing Klenteng, yang kemudian diikuti oleh rombongan peserta lainnya seperti atraksi Barong Sai dan Naga Liong, ormas, sanggar seni, dan karnaval costplay.

Menurut pengurus Vihara Dewi Welas Asih, Henry Susilo Pekasa, perayaan Cap Go Meh ini atau Perayaan Yuan Xiao Jie atau Festival Lentera, adalah merupakan hari terakhir dari perayaan Tahun Baru Imlek. Perayaan ini sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu saat Dinasti Han.

"Festival Yuan Xiao Jie yang jatuh pada setiap tanggal 15 bulan 1 penanggalan Imlek dalam bahasa Mandarin disebut sebagai Hari Yuanxiao," jelasnya kepada FC usai mengikuti perayaan Cap Go Meh kemarin.

Perayaan Cap Go Meh ini, lanjutnya, merupakan pesta rakyat yang tidak hanya dirayakan oleh orang-orang etnis Tionghoa saja. Banyak juga masyarakat non etnis Tionghoa yang ikut merayakan perayaan ini. Tradisi masyarakat Tionghoa ini telah bertransformasi dan menjadi bukti akulturasi budaya, bahkan belakangan menjadi destinasi pariwisata.

"Bisa menambah pemasukan bagi daerah juga, karena banyak masyarakat yang dari luar Cirebon yang datang ke sini untuk menuakiskannpetaayaan Cap Go Meh," ungkapnya.

Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati yang ikut melepas rombongan Parade budaya dari Vihara Dewi Welas Asih mengungkapkan, Cap Gomeh merupakan acara Tahunan yang paling dinanti oleh warga Kota Cirebon dam sekitarnya. Pasalnya, antusias dari masyarakat sangat tinggi untuk melihat arak-arakan.

"Ini yang sangat dinanti oleh masyarakat setiap Tahunnya, kalau setiap perayaan (Cap Go Meh) pasti jalanan penuh sesak. Lihat saja, acara dimulai pukul 13.00, tapi jam 10 orang sudah pada kumpul dijalan menunggu romobongan datang" ujar Eti.

Wanita yang akrab disapa Eeng carli ini juga menambahkan, perayaan Cap Go Meh ini merupakan wujud dari sikap Toleransi yang ditunjukan oleh masyarakat Cirebon. Terbukti dari Ribuan masyarakat yang menghadiri perayaan ini berasal dari suku, dan Agama yang berbeda.

"Inilah bukti bahwa Kota kita ini sangat Toleran, yang hadir disini itu beda-beda (suku dan agama) tapi mereka sangat antusias" tegasnya.

Sementara itu, menurut Warsiah (56) warga Desa Babakan Kabupaten Cirebon yang ikut menyaksikan parade Cap Go Meh mengaku senang dengan penampilan Barong sai dan Naga Liong yang ditampilkan. Dirinya bersama keluarga sengaja datang dari pagi hari agar bisa mendapat tempat yang dekat untuk menyaksikan secara langsung.

"Setiap Tahun kita pasti datang karena rame mas, anak cucu saya suka sekali dengan Barong sai dan liong jadi saya datangnya pagi supaya ga kebagian tempat" tuturnya.

Cap Go Meh merupakan penutup Perayaan Tahun Baru Imlek, yang jatuh setiap tanggal 15 bulan 1 sistem penanggalan Imlek. Dalam perayaan ini, dewa-dewi yang berasal dari berbagai Vihara dan Klenteng se-Ciayumajakuning, dikeluarkan dan diarak di atas tandu yang dinamakan Joli. Joli ini diangkat oleh 8 orang.

Kirab budaya ini dimulai dari Vihara Dewi Asih Kota Cirebon sebagai Vihara tuan rumah, kemudian menuju Jalan Pasuketan, Pekiringan, Parujakan, Pagongan, Karanggetas, Panjunan, Jagabayan, Winaon, Kanoman, Talang, Kebumen, Yos Sudarso, dan berakhir kembali di Vihara Dewi Welas Asih. (Muslimin)

Perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon Dipadati Ribuan Warga

BacaJuga :

Bagikan ini:

Baca Juga