KAB. CIREBON, (FC).- Meskipun pelaksanaan rotasi, mutasi dan promosi jabatan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon masih belum pasti, namun kabar tersebut tentu membuat gelisah seluruh pejabat yang saat ini bertengger ataupun yang akan mendapat promosi jabatan.
Pasalnya, pada Tahun 2021 ini, banyak kursi sejumlah jabatan Eselon II dan III yang kosong karena para pejabatnya purna tugas.
Selain itu,rotasi, mutasi, dan promosi jabatan ini menjadi ujian dari sosok Wahyu Tjiptaningsih yang baru saja menjabat sebagai Wakil Bupati belum lama ini.
Banyak pihak menilai, Wahyu Tjiptaningsih masih memiliki “taji” dan bakal lebih mendominasi untuk pengisian para pejabat dibanding Bupati Cirebon sendiri.
Seperti diungkapkan oleh Pengamat Politik Cirebon, Sutan Aji Nugraha.
Dirinya mengatakan, Wahyu Tjiptaningsih atau biasa disapa Ayu sedikitnya mengetahui karakteristik dari para pejabat dilingkungan Pemkab Cirebon.
“Bagaimanapun juga, Ibu Ayu pernah mendampingi suaminya selama menjabat sebagi Bupati Cirebon selama 5 Tahun. Jadi dia (Ayu,-red) sangat paham betul siapa saja orang-orang yang berkompeten untuk mengisi jabatan sesuai dengan kapabilitas para pejabat masing-masing,” kata Aji kepada FC, saat dihubungi melalui sambungan Telepon, Minggu (28/2).
Bukan hanya itu, lanjut Aji, Ayu juga punya penilaian sendiri terhadap pejabat yang loyal atau tidak terhadap dirinya.
Meskipun Ayu menjabat sebagai Wakil Bupati, namun Ayu masih memiliki kekuatan untuk menunjuk siapa saja pejabat yang dirasa loyal terhadapnya.
“Sudah jadi rahasia umum kalau bapak Bupati Cirebon, H. Imron masih memiliki hutang budi terhadap Sunjaya Purwadisastra yang tidak lain merupakan suami dari wakil bupati saat ini. Walaupun secara tersirat dikatakan tidak ada yang namanya “Matahari Kembar”, tapi kan ini politik, dinamikanya seperti apa tidak ada yang tahu,” ujar Aji.
Penulis Buku “Bunga Rampai Seorang Ideolog” ini menambahkan, nantinya pasti ada saja pejabat Esselon III yang akan tergeser dan ada pula sosok orang yang dirasa loyal terhadap Ayu yang bakal mengisi jabatan salah satu instansi terkait.
“Kalau dalam dunia politik, siapa yang loyal dia akan bertahan, dan siapa yang membelot dia yang akan terbuang. Itu hal lumrah dalam politik jadi sudah biasa apalagi Ibu Ayu pasti tahu siapa orang yang loyal atau tidak,” tutur Aji.
Namun sebagai masyarakat, dirinya tetap berharap dalam pelaksanaan rotasi, mutasi, dan promosi jabatan, dilakukan secara proporsional dan juga profesional.
Bupati Cirebon harus bisa menunjukan wibawanya, agar menghilangkan kesan, bahwa wakil bupati lebih mendominasi dalam hal penentuan kebijakan pemerintahan.
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon, Iis Krisnandar mengatakan, untuk rotasi, mutasi, dan promosi tahun ini dibagi menjadi dua gelombang.
Menurutnya, untuk posisi fungsional akan dilakukan pada bulan April mendatang.
“Kalau untuk fungsional dilaksanakan April nanti, tapi kalau untuk esselon II kita belum tahu kapan,” katanya.
Setelah itu, lanjut Iis, pihaknya akan melaksanakan uji kompetensi kepada para calon pejabat esselon II dan III.
Baru kemudian melangkah kepada lelang jabatan atau open bidding untuk mencari pejabat yang sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
“Ya belum tahu waktunya kapan, itu kan nanti ada uji kompetensi dulu, terus open bidding,” lanjutnya.
Dikatakan Iis, tahun 2021 ini untuk pejabat yang sudah dan akan memasuki masa pensiun diantaranya. Kepala Dinas Pertanian Ali Efendi, Kepala Inspektorat Supadi Priyatna pensiun pada awal tahun 2021.
Kemudian Kepala DPKPP, Sukma Nugraha, Kepala Diskominfo, Harry Safari, dan beberapa pejabat Eselon II dan III yang pensiun pada tahun ini. (Muslimin)
Discussion about this post