KAB. CIREBON, (FC).- Maraknya penyalahgunaan media sosial (medsos) di kalangan peserta didik (pelajar) semakin menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Untuk mengatasi hal ini, Dinas Pendidikan (Disdik) setempat meminta mendukung rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menerapkan pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto menyatakan, terkait pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak, pihaknya mendukung Komdigi untuk menetapkan kebijakan pendaftaran media sosial yang lebih ketat dengan verifikasi usia menggunakan teknologi pengenalan wajah.
Dengan demikian, anak-anak yang belum cukup umur tidak bisa mengakses media sosial secara bebas.
“Kami berharap kebijakan ini dapat diterapkan, guna menciptakan Generasi Emas 2045 yang lebih berkualitas. Selain itu, jika ada permasalahan yang dialami anak terkait media sosial atau lainnya, orang tua diharapkan aktif berkomunikasi dengan guru, agar solusi terbaik bisa ditemukan,” kata Ronianto di ruang kerjanya, Senin (3/2).
Kata dia, penggunaan media sosial yang tak terkendali dapat berdampak buruk pada perkembangan anak. Oleh karena itu, pihaknya telah mendorong sekolah-sekolah untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler dan memperketat proses belajar mengajar (KBM).
“Beberapa sekolah sudah menerapkan aturan penyimpanan ponsel di loker saat KBM berlangsung. Langkah ini bertujuan agar siswa lebih fokus dalam pembelajaran tanpa terganggu oleh media sosial,” katanya.
Selain itu, Disdik juga menekankan pentingnya komunikasi antara sekolah dan orang tua dalam mengawasi aktivitas anak di dunia digital.
Orang tua diimbau untuk membatasi penggunaan media sosial di rumah serta lebih banyak berinteraksi secara langsung dengan anak guna membangun kedekatan emosional.
“Dengan adanya sinergi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah, diharapkan penggunaan media sosial di kalangan pelajar dapat lebih terkontrol sehingga mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal,” pungkasnya. (Ghofar)
Discussion about this post