KAB. CIREBON, (FC).- Pandemi Covid-19 hampir berdampak pada semua sektor, salah satunya berdampak pada sektor pariwisata, seperti yang dialami waterboom Jempol Ciledug Kabupaten Cirebon yang mengalami penurunan pengunjung hanya 30 persen dari sebelum pandemi.
Pengelola waterboom Jempol Ciledug, Herman kepada FC mengungkapkan, selama pandemi Covid-19, hampir semua pengelola sektor pariwisata menangis, pasalnya sektor wisata merupakan sektor paling terdampak imbas dari Covid-19 yang sampai kini dampak tersebut masih sangat dirasakan, menurutnya penurunam angka jumlah pengunjung saat ini hanya dikisaran 30 persen dari sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Kalau dibilang, mungkin pengelola tempat wisata ini yang paling menangis, karena kondisinya jauh dari sebelum adanya pandemi Covid-19,” tuturnya, Senin (14/3).
Dijelaskannya, ada empat fase yang menjadi target para pengelola tempat wisata yakni akhir pekan, liburan, lebaran dan tahun baru, yang semuanya harus dipersiapkan oleh pengelola tempat wisata, akan tetapi selama pandemi Covid-19 waterboom Jempol tidak bisa memanfaatkan fase tersebut, karena memang aturan juga yang diterapkan oleh pemerintah untuk menghindari penyebaran penularan Covid-19, bahkan menurutnya pernah dialami oleh waterboom Jempol Ciledug, dalam sehari hanya ada 6 pengunjung, sungguh situasi yang sangat jauh dari apa yang sebelum pandemi yang bisa ratusan pengunjung dalam sehari.
“Jumlah pengunjung kalau dirata-ratakan menurun drastis, penurunan jumlah pengunjung hilang sampai 70 persen,” jelas Herman.
Herman berharap, pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga apa yang dialami sektor usaha wisata terutama waterboom Jempol Ciledug kembali normal, sehingga pengelola juga tidak merasakan keberatan dalam pengelolaan tempat wisata waterboom Jempol Ciledug ini yang selama ini hanya berjalan hanya untuk bertahan di masa pandemi Covid-19. “Berharap segera pandemi Covid-19 ini coepat berlalu sehingga kondisinya akan kembali normal,” harapnya. (Nawawi)