KAB. CIREBON, (FC).- Pada musim pancaroba atau pergantian cuaca pasti terjadi respon tubuh yang mengalami perubahan, yakni menurunnya imun tubuh. Hal ini berpotensi terjadinya infeksi atau penyakit lainnya. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah.
Neneng mengatakan, musim pancaroba identik dengan penyebaran penyakit. Di antaranya, penyakit saat musim pancaroba adalah flu yang diikuti dengan gangguan pengecapan, demam, nyeri tenggorokan, gangguan penciuman hingga sesak napas.
Kemudian demam berdarah, akibat dari perkembangbiakan nyamuk dan kurangnya kewaspadaan masyarakat dalam menerapkan 3M Plus.
“Kemudian diare. Diare terjadi karena infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi,” kata Neneng, Senin (29/1).
Neneng menyarankan, masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti ketika hendak makan dan seusai dari toilet jangan lupa cuci tangan memakai sabun habis. Selain perilaku hidup bersih dan sehat juga harus ada aktivitas-aktivitas lainnya, seperti olahraga minimal dalam satu minggu tiga kali.
“Kemudian, perbanyak minum air putih dan kurangi konsumsi makanan yang mengandung minyak. Dan, pada saat kita flu dan batuk kita juga harus menggunakan masker,” kata Neneng.
Selain itu, masyarakat diminta untuk menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih seperti membuang sampah pada tempatnya, dan tidak membuang sampah ke saluran air.
“Kalau kita membuang sampah ke saluran air atau selokan maka akan menjadi sumber penyakit. Dengan mengetahui berbagai penyakit penyerta musim pancaroba, diharapkan masyarakat bisa lebih waspada dengan menerapkan perilaku hidup sehat seperti,” imbuhnya.
Neneng juga mengimbau untuk kewaspadaan dini di rumah agar selalu sedia obat-obatan, seperti paracetamol, vitamin C dan lainnya.
“Ketika ada panas, pertolongan pertama adalah konsumsi paracetamol, kalau sampai dua hari tidak terjadi perubahan, disarankan dirujuk ke fasilitas kesehatan, seperti puskesmas,” kata Neneng.
Lanjut Neneng, jika terjadi diare, pertolongan pertamanya adalah diberikan oralit. Sama jika tidak juga kunjung membaik, segera rujuk ke puskesmas.
“Kalau diare itu menimpa kepada bayi, jangan tinggal diam, pertolongan pertama sama diberikan oralit, tapi jangan nunggu dua hari untuk dibawa ke puskesmas, kalau bisa sesegera mungkin,” pungkasnya. (Ghofar)