INDRAMAYU, (FC).- Toto Sucartono – Deis Handika mengaku optimis dapat memenangkan kontestasi Pilkada di Kabupaten Indramayu, kondisi itu mengingat lolosnya verifikasi administrasi dan verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu
Bakal Calon Bupati Indramayu jalur Independen, Toto Surcartono mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja penyelenggara Pilkada Indramayu 2020 yang sudah bekerja maksimal dan profesional selama tahapan berlangsung.
Kedepan pihaknya pun akan merencanakan strategi untuk pemenangan Pilkada Indramayu 2020 yang rencananya jatuh pada 9 Desember 2020.
Toto Sucartono menilai, sebagai calon bupati dari jalur perseorangan sangat tidak mudah. Kendati demikian, ia optimis dengan kerja keras dan dukungan dari masyarakat serta relawan bisa memenangkan Pilkada Indramayu 2020.
“Jadi calon perseorangan tidak mudah, struktur organisasinya tidak kalah banyak dari partai, relawan kita di lapangan terus mengawal tahapan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Indramayu, Ahmad Toni Fatoni mengatakan, berdasarkan rapat pleno yang digelar secara virtual hari ini menyatakan pasangan Toto Sucartono – Deis Handika mendapat dukungan sebanyak 95.592 suara artinya memenuhi syarat (MS) sebagai Bakal Calon Bupati Indramayu jalur perseorangan.
Hasil tersebut melebihi syarat minimal yang ditetapkan KPU Kabupaten Indramayu, yakni 87.959 suara.
“Hari ini ditetapkan dukungan MS bagi bakal calon perseorangan adalah 95.592,” ujarnya seusai rapat pleno,
Dengan hasil tersebut KPU Kabupaten Indramayu membuka gerbang lebar untuk pasangan calon perseorang Toto Sucartono – Deis Handika untuk mendaftar sebagai calon bupati dan wakil bupati pada 4-6 September 2020.
Ahmad Toni Fatoni menjelaskan, sebelumnya ada sebanyak 120.4522 dukungan suara yang dilakukan verifikasi faktual, kemudian, setelah diverifikasi hanya 95.592 dukungan suara saja yang memenuhi syarat.
Sedangkan sisanya sebanyak 24.860 suara lainnya dinyatakan tidak sah karena beberapa kendala, diantaranya, yaitu banyaknya masyarakat pendukung yang tidak bisa ditemui, pindah domisili, salah nama, dan lain sebagainya.
“Tetapi teman-teman yang melaksanakan verifikasi di lapangan memastikan berkat teman-teman Liaison Officer (LO) jadi bisa dihadirkan,” ujarnya. (Agus)