KOTA CIREBON, (FC).- Di era reformasi demokrasi, fenomena perpindahan politisi dan pejabat publik dari satu partai politik (parpol) ke parpol lain atau keluar dari partai dan mendukung capres lain lazim terjadi.
Terakhir, kader PDI Perjuangan Maruarar Sirait resmi mengundurkan diri atau keluar dari partai berlambang banteng moncong putih.
Walaupun belum jelas Maruarar berlabuh ke partai mana, namun belakngan dia diindikasikan mendukung capres yang bukan diusung oleh PDI Perjuangan.
Menanggapi hal ini, Sekretaris DPD Perjuangan Jawa Barat, Ketut Sustiawan menyampaikan, merupakan hal biasa ada kader yang keluar dari partai yang membesarkannya.
“Saya kira sistem politik kita dalam kepartaian ini, perpindahan kader partai dari satu partai ke partai lain, adalah hal yang biasa, bukan sesuatu yang luar biasa,” ungkapnya, Rabu (31/1).
Karena di PDI Perjuangan, lanjut dia, banyak juga kader dari partai lain yang masuk. Artinya bila ada kader PDI Perjuangan yang keluar, tidaklah berkibat signifikan terhadap partai.
Menurutnya, kader yang keluar tersebut mungkin saja sudah bosan. Atau, karena menghadapi Pemilu Legislatif dia ingin punya posisi atau peluang menang yang lebih besar di partai lain.
“Saya sebagai orang berjuang di partai sejak jaman PDI Tahun 1986 sampai berdirinya PDI Perjuangan, saya kira saya tahu. Orang ini kan hadirnya ketika PDI Perjuangan besar, jadi ketika keinginannya tidak dipenuhi oleh partai lebih baik mencari saluran partai yang lain. Jadi saya kira hal yang biasa, karena kita di PDIP punya aturan, punya disiplin. Disiplin partai itu sangat ketat diterapkan oleh Ibu Megawati,” lanjutnya.
Ketut yang juga Caleg DPR RI Dapil Jabar 8 ini selalu mengingatkan, PDI Perjuangan merupakan partai ideologis. Sehingga, kalau memang siap bekerja bersama gotong royong di partai, masih banyak kader-kader baik yang ada sampai hari ini.
“Saya lihat di Cirebon tidak terganggu dengan adanya kader-kader yang loncat pagar. Bahkan target kursi di DPRD Kota Cirebon pada Pileg 2024 masih tetap di 9 kursi dan itu bisa terwujud,” katanya.
Sampai saat ini, tambah Ketut, dengan melihat seluruh calon legislatif di seluruh daerah pemilihan di Kota Cirebon bergerak, target di Kota Cirebon bisa terwujud.
“Demikian juga dengan di Kabupaten Cirebon ditargetkan 14 kursi atau 28 persen dan Kabupaten Indramayu 30 persen. Untuk di DPR RI, Dapil Jabar 8 ditargetkan 3 kursi,” tandasnya. (Agus)