KAB. CIREBON, (FC).- Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) melakukan uji coba makan bergizi gratis di kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI) Desa Gebang Mekar Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon, sebanyak 1.020 paket, Senin (16/13).
Makanan bergizi dibagikan kepada sejumlah siswa sekolah dasar yang ada di Desa Gebang Mekar dan desa sekitar. Kegiatan itu dihadiri Kementerian P2MI bersama P3MI Jawa Barat, P4MI dan Pj Bupati Cirebon.
Wakil Menteri P2MI, Cristina Aryani dalam kesempatan tersebut menyampaikan, menindaklanjuti program Presiden Prabowo untuk menyediakan makanan bergizi gratis, beberapa instansi saat ini sedang giat melakukan uji coba pemberian makan bergizi gratis.
Termasuk, Kementerian P2MI yang melakukan uji coba di wilayah kantong PMI terbesar, salah satunya di Desa Gembongan Mekar merupakan salah satu desa yang warganya banyak menjadi PMI. Selain memberikan makanan bergizi gratis juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjadi PMI yang sesuai aturan agar PMI tidak terjebak dan bermasalah di negeri orang ketika sudah diberangkatkan.
“Kami memilih tempat uji coba pemberian makan bergizi gratis di Desa Gembongan Mekar karena seperti kita ketahui Kabupaten Cirebon merupakan salah satu lumbung PMI, dan Desa Gembongan Mekar salah satu desa yang banyak masyarakatnya menjadi PMI, jadi disini banyak anak-anak yang orang tuanya bekerja di luar negeri,” ungkapnya.
Lanjut dijelaskan Wamen, kegiatan pemberian makan bergizi gratis ini juga salah satu kegiatan menyongsong Hari Buruh Migran tanggal 18 Desember mendatang. Menurutnya, dengan tingginya angka pekerja migran, wakil menteri BP2MI mengimbau pada calon tenaga kerja untuk mewaspadai perekrutan ilegal yang ada di medsos.
Hal-hal seperti ini harus diwaspadai oleh calon PMI, menurutnya, untuk mengecek kebenaran informasi di era digital seperti ini, sudah ada 23 perwakilan BP3MI, serta ada Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI).
“Jadi, yang perlu diwaspadai itu adalah iklan-iklan di media sosial yang marak sekali untuk merekrut pekerja untuk diberangkatkan ke luar negeri, dengan cara mudah, dan gajinya besar,” ungkapnya.
Satu hal yang menarik adalah ke depannya pihaknya ingin mendorong agar lebih banyak lagi masyarakat memperoleh akses untuk bermigrasi ke luar negeri dengan cara yang aman. Selain itu, pemerintah terus berkomitmen melindungi para PMI, mulai dari proses keberangkatan, selama bekerja di luar negeri, hingga saat kembali ke tanah air.
” Intinya Pemerintah juga siap membantu PMI jika ada kebutuhan saat kepulangan, seperti bantuan medis atau lainnya, “jelasnya
Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, yang mendampingi Wamen P2MI dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa Pemkab Cirebob sudah mengalokasikan anggaran untuk perlindungan pekerja migran, baik saat keberangkatan maupun saat kepulangan.
Bahkan lanjutnya, begitu pun halnya saat pekerja itu mengalami sakit atau meninggal.
Menurutnya, masyarakat Kabupaten Cirebon di tahun ini setidaknya ada sekitar 11.167 PMI yang sudah diberangkatkan. Dan jumlah ini pun masih bisa bertambah karena belum akhir tahun. Dari jumlah tersebut, ada peningkatan jumlah keberangkatan PMI di tahun 2023 lalu, yang tercatat ada di kisaran 10 ribuan.
“Insya Allah, kami juga turut mendorong untuk kebaikan-kebaikan pekerja migran dari Cirebon,” katanya .
Sementara Kuwu Gembongan Mekar, Kamaluddin, mengatakan kedatangan Wamen P2MI, untuk melaksanakan kegiatan simulasi pemberian makan bergizi garatis, untuk anak- anak sekolah dasar (SD) sekaligus dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis.
” untuk sasaran pemberian makan bergizi gratis ada sekitar 1020 anak, dan ada sekitar 400-an warga untuk pengecekan kesehatan gratis yang dilakukan oleh 7 rumah sakit atas rujukan kementerian BP2MI, ” katanya .
Dikatakannya, Wamen pun dalam kesempatan tersebut, menyoroti terkait PMI, dimana Desa Gembongan Mekar merupakan kantong PMI.
Lanjutnya, untuk warga Desa Gembongan Mekar tahun ini sudah memberangkatkan sekitar 300 orang, dan jumlah itu belum mereka yang sudah berangkat dan menetap lama di negara yang menjadi tujuan para PMI tersebut.
“Kalai untuk jumlahnya sih mungkin berubah-rubah, tapi pastinya mayoritas masyarakatnya, itu adalah pekerja migran, ” pungkasnya. (Nawawi)
Discussion about this post