KOTA CIREBON, (FC).- Menyambut datangnya Muludan, Keraton Kasepuhan Cirebon melaksanakan Tradisi Ngapem.
Tradisi ini masih lestari hingga sekarang, karena keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon sangat menjaga eksistensi budaya.
Ngapem sendiri merupakan tradisi membagikan kue apem kepada masyarakat dari keluarga Keraton.
Tidak hanya itu, kue apem juga dibagikan kepada para juru kunci yang menjaga seluruh situs Keraton Kasepuhan Cirebon.
“Alhamdulillah hari ini Keraton Kasepuhan mengadakan tradisi apem di tanggal 15 Safar. Artinya, Ngapem ini adalah bentuk dari shodaqoh yang dilakukan sejak zaman Sunan Gunung Jati,” kata, Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat, Kamis (22/8).
Dalam Tradisi Ngapem, terdapat doa dan harapan di antaranya adalah dijauhi dari marabahaya serta mohon keberkahan serta keamanan.
“Dalam shodaqoh itu mengandung doa dan harapan, mudah-mudahan Allah memberikan perlindungan dari marabahaya untuk masyarakat pada umumnya, dan khususnya untuk keluarga besar Keraton Kasepuhan,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, kue apem menjadi simbol penting pada masanya, karena saat itu kue tersebut menjadi simbol kemampuan seseorang dalam bersedekah.
Kue apem yang dibagikan kepada masyarakat, hingga kini tidak berbeda dengan kue apem pada umumnya hanya saja yang membuatnya adalah keluarga Keraton.
“Pada saat itu sedekahnya memang kemampuannya hanya kue apem. Tradisi Ngapem ini adalah rangkaian sebelum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,” pungkasnya. (Frans)