KUNINGAN, (FC).- Raden Iip Hidajat angat bicara atas pergantian dirinya sebagai Pj Bupati Kuningan oleh Agus Toyib dari Kabiro di IPDN per tanggal 1 November 2024.
Iip mengaku bahwa dirinya sekitar pukul 11 siang mendapat laporan dari Asda I Pemda Kuningan bahwa harus ikut zoom meeting rencana pelantikan Pj Bupati Ciamis dan Kuningan.
Meski kaget, Iip juga memerintahkan untuk ditindalanjuti agenda itu, karena memang amanat dari Pemerintah Pusat.
Sekitar pukul 13.30 WIB dia mendapat kepastian juga dari Karo Pemotda Pemprov Jabar bahwa dipastikan 1 november Pj Bupati Kuningan baru akan dilantik.
“Saya sebagai ASN tunduk dan patuh pada ketentuan berlaku, kata Iip.
Karena sudah kepastian, kamis sore kemarin, Iip langsung menggelar rakor terkahir sekaligus berpamitan kepada seluruh perangkat, mulai dari SKPD hingga Camat diundang di ruang rapat Linggarjati Setda Kuningan.
“Dalam Rakor saya menyampaikan perjalanan kurang dari 1 tahun ini termasuk menitipkan yang belum terselesaikan yaitu pemindahan Gedung Setda Kuningan, kenapa itu harus dilakukan karena memang itu adalah tata kelola pemerintahan,” ungkap Iip.
Dijelaskan kembali Iip, bahwa dia kagum kepada bupati terdahulu yaitu Almarhum Aang Hamid Suganda yang telah memikirkan bagaimana memiliki kantor Setda sendiri. Dan perjalanan itu dimulai sejak tahun 2012 silam.
Namun pada tahun 2017 mendapat penilaian dari BPK bahwa lokasi itu KDP atau Kontruksi Dalam Pengerjaan. Dan sampai terkahir masih diberikan kesempatan.
“5 Tahun kemudian tepatnya 2023, dia memastikan bahwa akan segera memindahkan Setda, maka harus dilakukan, bahkan rencana sudah beroperasional tanggal 22 November ini, ujar Iip.
Kenapa harus pindah, Iip menjelaskan bahwa jika tidak dilakukan maka dalam review yang tadinya KDP bisa jadi mangkrak, dan tentunya berdampak pada hukum. Dari situ dia tidak ingin ASN di kuningan terkena dampak.
“Sama halnya dengan Kuningan Caang, harusnya selesai 2023, kita selesaikan 2024 dan semua sudah beres untuk Kuningan Caang, ini lebih kepada tata kelola pemerintahan, ketika haus minum, lapar makan, jelas Iip
Kaitan OB Sekda, Iip tidak bosan menjelaskan bahwa Pj Sekda berakhir 9 Februari dan saat itu belum ada bupati baru, dan ketika ada kekosongan terjadilah konsekuskensi pembangunan terganggu.
“Untuk hari ini saya sudah menyiapkan diri, saya juga sudah lapor ke sekda provinsi dan gubernur. Meskipun pada Saya 30 September lalu di evaluasi di Kemendagri, dengan dihadiri kepala SKPD juga hadir, mereka mendenger langsung, tidak ada masalah, bahkan mendapat teguran untuk segera melakukan pengisian jabatan,” ujar Iip
Kaitan kondusfitas menjelang pencoblosan, Iip lebih menitipkan dan mempercayakan kepada Forkompimda dan KPU serta Bawaslu Kuningan. Dan dia juga akan melakukan monitoring ke kuningan karena saat ini dia kembali ke Kesbangpol Jabar dan kebetulan berurusan dengan Pemilu.
“Dan saya kembali ke kesbang, dan urusannya pilkada, saya akan monitor kuningan juga meski jawa barat juga dimontoring. Insyallah saya legowo, dengan saya diberi kesempatan menjadi Pj Bupati saja sudah alhamdulilah. Terima kasih untuk semuanya, kata Iip (Ali)
Discussion about this post