MAJALENGKA, (FC).- Sebagian warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat merasakan gempa bumi yang berpusat di kedalaman laut Pangandaran yang berkekuatan 5,9 SR pada Minggu (25/10) pagi tadi. Tak sedikit masyarakat yang tinggal di pedesaan sontak berhamburan keluar sambil mengumandangkan gema takbir.
Kepala BPBD Kabupaten Majalengka, Agus Permana yang dihubungi awak media mengungkapkan, gempa Pangandaran sempat dirasakan hingga beberapa kecamatan di Kabupaten Majalengka, khususnya Majalengka bagian Selatan.
“Ada 11 kecamatan di Kabupaten Majalengka yang merasakan gempa Pangandaran yang terjadi sekitar pukul 07:56:45 WIB,” ungkap Agus Permana.
Ke-11 kecamatan di Kabupaten Majalengka yang merasakan gempa berpusat di Pangandaran tersebut. Diantaranya, Kecamatan Lemahsugih, Cingambul, Malausma, Bantarujeg, Cikijing, Argapura, Talaga, Banjaran, Maja, Kasokandel dan Sukahaji.
“Kendati demikian, belum ada laporan kerusakan sebagai dampak dari gempa bumi itu. Namun, tim saat ini sudah terjun ke lokasi untuk mengecek pasca gempa tersebut dan kami juga terus berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan,” jelasnya.
Terpisah, seorang warga asal Kecamatan Sukahaji menuturkan, dirinya di pagi minggu seperti biasa melakukan olah raga pagi bersama teman teman sebayanya. Namun sekitar pukul 7.56 Wib, dirinya merasakan tanah yang ia pijak serasa bergoyang.
Tanpa pikir panjak sontak saja berlari ke sekitar tanah lapang dan menjauh dari beberala bangunan sambil mengumandankan gema takbir.
“Allah hu Akbar, Allah hu Akbar, ada gempa, ya Allah selamatkan kami semua.” ujar Warga Kecamatan Sukahaji yang mengaku bernama Kiki Baehaqi.
Masih dikatakan Kiki, goncangan tanah yang ia pijak itu tidak berlangsung lama. Hanya durasi detik bukan menit, sehingga sehabis itu dirinya beserta teman yang lainnya melanjutkan olah raga pagi seperti biasa. (Munadi)